BANJARMASIN – Buser Polsek Banjarmasin Selatan (Bansel) meringkus seorang laki-laki berinisial AI (40), yang diduga pelaku pembunuhan di SPBU dalam insiden perkelahian maut sesama pelansir BBM.
Korban terwas bernama Madi (35), warga Jalan Handil Palung, Kelurahan Kelayan Timur, Kota Banjarmasin, tewas di lokasi kejadian akibat luka berat dan kehilangan banyak darah.
Insiden perkelahian terjadi di kawasan SPBU di Jalan Gubernur Soebarjo Lingkar Selatan, pada Jumat (16/12) sekitar pukul 19.30 Wita.
Diketahui, masyarakat sekitar pun meminta aparat kepolisian di Banjarmasin menempatkan personelnya berjaga, untuk menghindari terjadinya perkelahian saat antre BBM di SPBU tersebut.
Terkait insiden maut tersebut, Polsek Banjarmasin Selatan melakukan pendekatan persuasif kepada kelurga tersangka.
Kapolsek Banjarmasin Selatan Kompol Eka Saprianto mengatakan, tersangka pembunuhan di SPBU di Jalan Gubernur Soebarjo Lingkar Selatan sudah diamankan.
Ia membeberkan, penyebab pertikaian itu akibat perselisihan paham saat keduanya sama-sama antre melansir BBM.
Kapolsek mengungkapkan, motif penganiayaan dipicu dari omongan tersangka yang bertanya ke korban terkait terpal penutup bak truknya yang robek. Korban pun tersinggung dan kemudian mendorong tubuh pelaku.
Tak terima, tersangka mengeluarkan sebilah senjata tajam jenis pisau dari balik pinggang, dan membacokan sajam tersebut satu kali ke perut korban hingga mengakibatkan Madi tersungkur bersimbah darah.
Tahu korbannya terluka, sopir pelansir BBM ini pun kabur. Personel yang mendapat laporan perkelahian di SPBU langsung ke lokasi kejadian.
“Anggota mendatangi TKP, menghimpun keterangan dari saksi, dan kemudian melakukan pengejaran hingga didapat identitasnya. Kemudian dilakukan pedekatan persuasif dengan pihak keluarga, dan akhirnya tersangka menyerahkan diri,” jelas kapolsek.
Kakak korban bernama Ato (50), yang saat itu bersama adiknya Madi mengantre BBM mengatakan, korban ingin mengecek antrean truk sebelum insiden itu terjadi. “Aku tetap di truk, lantaran ada handphone dan barang-barang lainnya,” ucapnya.
Ia pun kaget saat sopir lainnya datang dan mengatakan adiknya terluka. Ato langsung menyusul dan saat tiba adiknya sudah terluka parah.
“Adik terbaring di bawah truk Fuso dan mengalami luka pada perutnya. Setibanya di IGD RSUD Ulin Banjarmasin, kondisi adik semakin lemah dan nyawanya tidak terselamatkan,” kata Ato menahan tangis di Gedung Pemulasaran Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin. sam