Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas, menjelaskan beras yang didapatkan dari tiga negara, yakni Thailand, Vietnam, dan Myanmar, memilki harga Rp8.800 per kg, yang telah termasuk biaya pengiriman hingga ke gudang Bulog.
“Nantinya, beras tersebut akan dilepas oleh Perum Bulog di posisi Rp8.300 per kg,” kata Buwas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Adapun, lanjutnya, “jual rugi” yang dilakukan Bulog akan diganti selisihnya oleh pemerintah. emerintah menggelontorkan dana Rp4,4 triliun untuk impor beras dari luar negeri, yaitu Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Pakistan.
Khusus untuk beras dari Myanmar baru akan masuk pada Januari 2023. Saat ini anggaran tersebut masih menggunakan dana yang didapatkan dari pinjaman bank Himbara.
Dari target 500.000 ton impor beras, pada tahun ini Bulog melakukan pengadaan sebanyak 200.000 ton. Adapun, sisanya sebanyak 30000 ton akan dilaksanakan pada awal 2023.
Khusus untuk importasi sebanyak 200.000 ton didapatkan dari Thailand sebanyak 130.000 ton, sedangkan sisanya dari Vietnam dan Pakistan. Sementara itu, untuk tahap selanjutnya atau 300.000 ton sisanya akan didatangkan mayoritas dari Thailand, serta Vietnam dan Myanmar.
Sebagai informasi, beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton telah tiba di Indonesia.
Buwas menjelaskan beras impor tersebut akan menjadi cadangan beras pemerintah (CPB) yang akan digunakan untuk operasi pasar. Beras jenis premium tersebut terdiri dari 170 ribu ton dari Thailand, 20 ribu ton dari Vietnam, dan 10 ribu ton dari Pakistan
Kepala Badan Pangan Nasional (BPN)Arief Prasetyo mengatakan berasi mpor sebanyak 200 ribu ton tadi akan dijual ke pasar dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp9.450 per kg.
Sementara, harga jual beras impor dari Bulog ke pedagang sebesar Rp8.300 per kg. “Bulog lepas Rp8.300, dijualnya di bawah HET Rp9.450 per kg,” ujarnya di Tanjung Priok.
Sementara itu, Buwas menjelaskan beras tersebut dibeli Bulog seharga Rp8.800 per kg, dan akan dijual ke pasar Rp8.300 per kg. Selisih harga beras akan ditanggung oleh pemerintah.
“Kita belinya Rp8.800, nanti kita melepasnya Rp 8.300. Nanti kita minta izin negara untuk (beras impor) diubah ke CBP, nanti selisihnya akan diganti negara,” kata Buwas.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pmerintah Indonesia harus mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton dari luar negeri.
Zulhas menilai langkah impor perlu diambil untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) yang menipis jelang akhir tahun.
Keputusan impor beras itu diputuskan melalui Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Jokowi guna menambah cadangan beras untuk Bulog. “Kalau Bulog bisa beli di dalam ngeri, ada berasnya, tentu gak ah masuk barang (impor)nya. Tapi kalau gak ada, ya gak mungkin kita impor,” jelas Zulkifli. bisn/mb06