Cotton bud sangat umum digunakan untuk membersihkan telinga. Namun ternyata ada sederet bahaya membersihkan telinga dengan cotton bud.
Keberadaan cotton bud benar-benar membawa aneka manfaat mulai dari membersihkan sudut-sudut sempit, menyeka cat kuku yang belepotan dan merapikan perona mata. Rupanya cotton bud juga digunakan untuk membersihkan telinga. Namun buat kalangan medis, membersihkan telinga dengan benda mini ini bukan ide baik.
Apa cotton bud benar-benar bahaya buat telinga? Simak beberapa bahaya membersihkan telinga dengan cotton bud.
1. Kotoran telinga terdorong lebih dalam
Telinga sudah memiliki mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri. Kotoran telinga akan bermigrasi secara alami, keluar dari telinga. Kemudian jika Anda memasukkan cotton bud, benda ini malah akan mendorong kotoran telinga masuk lebih dalam.
Seperti dilansir dari Healthline, kotoran telinga yang seharusnya bisa keluar secara alami akan terhambat dan menumpuk di dalam. Akumulasi kotoran telinga bisa memicu rasa nyeri, rasa penuh di dalam telinga, pendengaran teredam dan cedera.
2. Cedera telinga
Pernah merasakan sensasi terbakar saat menggunakan cotton bud? Ahli THT Omi Mehdizaleh mengatakan sensasi terbakar spontan ini bisa timbul karena cotton bud melukai telinga.
Saat membersihkan telinga dengan cotton bud, Anda seperti berkendara dengan mata tertutup. Anda mengorek telinga dengan cotton bud tanpa tahu apa yang ada di dalam atau jalur seperti apa yang dilalui.
“Kami biasanya melihat komplikasi seperti orang kehilangan ujung kapas di telinga, melukai saluran telinga dan menyebabkan infeksi yang menyakitkan, atau menusuk gendang telinga,” kata Mehdizaleh seperti dilaporkan Self.
3. Gendang telinga pecah
Salah satu bahaya membersihkan telinga dengan cotton bud adalah risiko gendang telinga pecah. Studi dari 2017 mengamati cedera telinga berkaitan dengan cotton bud pada anak antara tahun 1990-2010. Sekitar 73 persen cedera telinga disebabkan penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga.
Studi lain meninjau 80 kasus gendang telinga pecah. Rupanya cedera paling umum terjadi karena trauma benda tumpul dan ini jadi penyebab 44 persen kasus gendang telinga pecah.
4. Infeksi
Kotoran telinga yang terjebak dan menumpuk dalam waktu lama akan jadi lingkungan ideal untuk pertumbuhan bakteri. Bakteri ini berpotensi menimbulkan infeksi di kemudian hari.
5. Gangguan pendengaran
Tidak semua kotoran telinga terangkat keluar bersama cotton bud. Sebagian terdorong lebih dalam hingga ke saluran medial. Dari sini, kotoran telinga bisa terdorong ke membran timpani atau gendang telinga, menumpuk dan memicu gangguan pendengaran.
Kemudian dilansir dari Very Well Health, saat ujung kapas menyentuh gendang telinga, Anda bisa menekan tulang-tulang pendengaran di bawahnya seperti palu, landasan dan sanggurdi. Tulang-tulang kecil ini saat ditekan bisa mengirimkan gelombang getaran ke telinga bagian dalam.
Padahal, telinga tak hanya bertanggung jawab akan pendengaran tetapi juga keseimbangan. Saat gendang telinga ‘tersenggol’, Anda bisa mengalami dua masalah sekaligus yakni masalah pendengaran dan keseimbangan.
Sebaiknya perhatikan bahaya membersihkan telinga dengan cotton bud. web