
JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan sebanyak 44,1 juta masyarakat melakukan perjalanan selama periode Natal dan Tahun Baru atau Nataru pada tahun ini.
Menteri PerHubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan peningkatan pergerakan terjadi karena dua tahun terakhir aktivitas masyarakat masih dibatasi karena adanya Covid-19. Namun, pada tahun ini, pemerintah tidak membatasi mobilitas masyarakat.
Selain itu, momentum Nataru juga bertepatan dengan libur sekolah yang diperkirakan berdampak kepada lonjakan mobilitas masyarakat yang lebih itu.
Oleh karena itu, Budi menekankan, demi keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan penumpang umum, harus ada manajemen lalu lintas dan transportasi pada Nataru.
“Kami melakukan survei kedua, potensi pergerakan pada Nataru tahun ini adalah 44,1 juta penumpang atau 16 persen dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 44,17 juta orang,” ujarnya dalam rapat bersama komisi V DPR/RI, Selasa.
Membandingkan dengan pada tahun lalu, hanya 13 persen masyarakat melakukan perjalanan karena angka Covid-19 yang masih cukup tinggi. Angka ini juga masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan pada 2019 atu sebelum pandemi, yang mayoritas atau 55 persen masyarakat melakukan perjalanan.
Dari survei terbaru tersebut, moda transportasi yang digunakan oleh masyarakat adalah kendaraan pribadi sebesar 28 persen, sepeda motor 16,7 persen, kereta api 13 persen, bus 11 persen, pesawat 11 persen, angkutan penyeberangan sebesar 4 persen, dan menggunakan kapal sebesar 2 persen.
Sementara untuk daerah asal pelaku perjalanan paling banyak adalah Jabodetabek sebesar 16,5 persen atau 7,1 juta orang, kemudian Jawa Timur sebesar 14,5 persen atau 6,2 juta orang, Jawa Tengah sebesar 13,6 persen atau 5,8 juta orang, Jawa Barat 10,2 persen atau 4,4 juta orang, sedangkan Sumatera Utara 6,9 persen atau sebanyak 3 juta orang.
Provinsi tujuan tertinggi adalah Jawa Tengah sebesar 19,7 persen atau 8,7 juta orang, disusul Jawa Timur sebesar 17,5 persen atau 7,7 juta orang, berikutnya adalah Jawa Barat sebesar 14,6 persen atau sebanyak 6,5 juta orang, Jabodetabek sebesar 10,5 persen atau 4,7 juta orang, dan Yogyakarta sebesar 8,2 persen atau 3,6 juta orang.
Menhub menilai dengan meningkatkan aktivitas pergerakan masyarakat, maka diharapkan penumpang bisa memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan aturan perjalanan, baik dari Satgas Penanganan Covid-19 maupun Instruksi Mendagri.
“Jadi biasanya kita melakukan koordinasi, ada rapat pleno dengan Satgas Covid dan setelah itu kami mendapatkan instruksi dari Mendagri yang itu akan ditujukan pada semua Pemda di seluruh Indonesia agar mengikuti pola-pola yang sudah ditetapkan dan memastikan angkutan nataru ini berjalan dengan baik, lancar, dan aman,” terangnya. bisn/mb06