
MARABAHAN-Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan Mujiyat mengatakan, stock kebutuhan pangan berupa beras di Kabupaten Batola masih cukup.
“Kita berharap produksi beras lokal Batola diusahakan untuk pemenuhan kebutuhan lokal,” ujar Mujiyat selepas mengikuti kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Regional Kalimantan dengan tema: Gawi Sabumi Bajaga Inflasi Kalimantan, di gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin.
Menurut dia, langkah yang akan pihaknya lakukan meminta kepada tengkulak agar tidak melakukan ekspor.”Kita himbau kepada para tengkulak agar jangan di ekspor dulu, karena kita usahakan kebutuhan lokal terpenuhi lebih dahulu,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar mendukung semangat Gawi Sabumi Bajaga Inflasi Kalimantan, dengan teru mendorong langkah-langkah konkret meningkatkan produksi pangan di wilayah Kalimantan.”Dengan segala tantangan dan keterbatasan, maka diperlukan pemetaan jangka pendek maupun jangka panjang, “ ungkapnya.
Menyikapi kenaikan harga, ucapnya, perlu diberikan subsidi pada beberapa komoditas pangan agar mampu meningkatkan daya beli masyarakat.
Sekda mengemukakan, untuk jangka panjang urban digital farming harus menjadi pilihan disandingkan dengan family farming. “Untuk langkah konkret kita lakukan dengan melakukan pasar murah dan sidak pasar serta bekerja sama dengan penghasil komoditi agar hasil produksi optimal, “ jelas Sekda.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Waluyo mengatakan, pentingnya sinergi dan inovasi kebijakan sebagai kunci ketahanan dan penyelamat ekonomi dari risiko krisis.
“Kami mengajak kepada seluruh elemen pemerintah daerah beserta jajaran, pelaku usaha dan petani untuk melakukan monitoring secara rutin perkembangan produksi dan distribusi dari hulu ke hilir untuk membangun ketahanan pangan di wilayah Kalimantan dan sekitarnya,” ujar Doddy.{[an/mb03]}