PELAIHARI – Bupati Tanah Laut (Tala), HM Sukamta mengungkapkan bahwa pupuk granul organik memiliki berbagai keunggulan dibanding pupuk konvensional diantaranya, kandungan hara yang lebih lengkap dan pelepasan hara terkendali.
Selain itu dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, pupuk granul juga efektif meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman serta bersifat ramah lingkungan.
Hal itu disampaikannya saat meresmikan Pengoperasian Peralatan Pembuatan Pupuk Granul Organik Bantuan Alat Ekonomi Produktif FIP 2 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di KUPS Agroforestry Desa Sungai Bakar Kecamatan Bajuin, Jum’at (9/12).
Menurut Sukamta, penggunaan kotoran hewan (kohe) sapi dalam pembuatan pupuk granul organik sangat mendukung sistem peternakan dan pertanian zero waste.
“Kohe sapi tadi dibuat menjadi pupuk granul organik yang kaya manfaat untuk sektor pertanian sehingga kohe atau kohe yang dihasilkan oleh peternakan tidak terbuang sia-sia atau menjadi limbah, namun menjadi pupuk yang sangat bermanfaat untuk tumbuhan,” katanya.
Sukamta berharap sistem ini terus dikembangkan pada sektor pertanian dan peternakan yang ada di Kabupaten Tala.
Bupati juga meminta agar anggota Agroforestry Desa Sungai bakar agar terus mengembangkan teknologi pembuatan pupuk granul organik, karena menurutnya selama ini pembiayaan paling besar pada sektor pertanian adalah pada bagian pemupukan.
“Biaya produksi paling tinggi dari sektor pertanian adalah pupuk, jika biayanya bisa dipangkas dengan pupuk granul organik ini maka keuntungan yang diperoleh petani juga akan meningkat dan dirinya akan sangat senang jika pendapatan rakyat meningkat sehingga petani makmur dan sejahtera,” tutupnya. ris/ani