BANJARMASIN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan menggandeng pers dalam melakukan pengawasan partisipatif pada tiap tahapan Pemilu 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Ketua Bawaslu Kalsel Azhar Ridhanie, saat Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan tema; Peran Media dalam Mewujudkan Pemilu yang Demokratis dan Berintegritas.
Ia mengatakan, sosialisasi ini digelar dalam rangka meningkatkan partisipasi serta membangun sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder, dalam mengawasi penyelenggaraan Pemilu agar berjalan demokratis, luber, dan jurdil.
Menurutnya, media pers ini sangat penting dalam menyampaikan informasi yang benar, dan menjadi bagian dari lembaga yang dapat memberikan pendidikan-pendidikan politik bagi masyarakat. Sehingga, ada keseimbangan dan keberimbangan terkait dengan berita-berita atau informasi yang disampaikan secara benar.
“Kolaborasi antara bawaslu dengan media ini menjadi penting dalam rangka mewujudkan pemilu yang demokratis berintegritas,” ujarnya di Hotel G-Sign Banjarmasin, Sabtu (10/12).
Untuk itu, lanjut dia, kegiatan ini juga menjadi momentum bersama mengevaluasi dan menambah pengetahuan, dalam rangka memahami aspek-aspek regulasi terkait dengan tahapan-tahapan pemilu yang sudah berlangsung, agar peran aktif media dapat memberikan kontribusi besar pada proses berdemokrasi di Tahun 2024.
“Media pers bukanlah subjek yang kami awasi, tetapi media juga dapat melakukan proses pengawasan di tiap tahapan pemilu,” jelasnya.
Ketua PWI Kalsel Zainal Helmie mengatakan, ia sempat merasa pesimis akan peran media pers di dalam tahapan pemilu, karena masuknya era distribusi digitalisasi khususnya media sosial.
“Ternyata peran kita masih cukup besar karena masih menjadi arus utama pencarian berita, dan itu tidak bisa dipungkiri karena masyarakat juga perlu tahu apakah berita itu benar dan faktual. Jadi kepercayaan itu yang akan tetap dicari masyarakat di media pers,” ujarnya. rds