Oleh: Dona Puspita (Mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga)
Usia remaja merupakan fase krisis kesehatan mental. Mental health sudah tidak asing ditelinga para remaja generasi milenial. Usia remaja ini rentan mengalami kesehatan mental. Kesehatan mental sering kali diabaikan karena sifatnya yang tak terlihat. Bahkan, terkadang tidak disadari penderitanya maupun orang-orang di sekelilingnya. Umumnya, kurangnya pemahaman mengenai kesehatan mental untuk para remaja.
Kesadaran remaja akan pentingnya pengetahuan tentang kesehatan mental masih minim di tengah tingginya jumlah persentase orang yang mengalami gangguan kesehatan mental. Pentingnya kesehatan mental karena dapat mempengaruhi bagaimana cara seseorang berpikir, merasakan dan bertindak ketika menghadapi masalah kehidupan serta berpengaruh pada bagaimana seseorang mengatasi stress. Mengingat betapa pentingnya kesehatan mental, berikut beberapa cara dalam menjaga kesehatan mental.
Dalam menjaga kesehatan mental ada beberapa cara yang harus dilakukan salah satunya adalah dengan mencoba hal baru, dalam mencoba hal baru bukanlah sesuatu yang mudah. Karena tidak semua orang siap dan berani keluar dari zona nyamannya. Menjalani rutinitas seperti biasa tidak ada salahnya. Namun, jika hidup dengan cara yang sama selama bertahun-tahun mengakibatkan hilangnya peluang untuk berkembang dan sulit untuk melihat potensi dalam diri.
Tidak hanya itu, bercerita dengan orang lain atau biasanya kita sebut dengan curhat juga bisa dilakukan untuk mengurangi beban yang sedang dipikul. Biasanya dilakukan dengan menyampaikan masalah, atau meminta pendapat mengenai hal yang dialami. Teman dekat atau keluarga seringkali menjadi pilihan untuk curhat.
Seperti saat ini banyak mahasiswa baru angkatan 2022 yang mengalami stress baik dari banyaknya tugas, sulitnya berkomunikasi, terkadang masalah keluarga juga menjadi faktor penyebabnya. Pada kasus Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggal bunuh diri di salah satu Hotel di Yogyakarta. Menurut Brigitta Erlita Tri Anggadewi psikolog Universitas Sanata Dharma (USD) berpendapat bahwa peristiwa bunuh diri tidak hanya disebabkan satu faktor saja biasanya karena adanya masalah mental atau gangguan psikologis terlebih dahulu. Faktor keluarga,teman dekat atau pacar juga menyebabkan seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Jadi, menjaga kesehatan mental dapat dilakukan dengan cara selalu berfikir positif, mengkonsumsi makanan bergizi, olahraga secara rutin, istirahat yang cukup serta melakukan konsultasi ke psikolog atau pakar. Kemudian, jangan pernah ragu untuk berkonsultasi sekecil apapun masalah yang dirasakan dan dihadapi.