Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil mengalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dalam laga BWF World Tour Finals.(Foto:mb/ Arsip PBSI)
Jakarta – Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil mengalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan skor 21-18, 21-15 dalam laga BWF World Tour Finals.
Fajar/Rian sempat kalah start di awal gim pertama. Mereka dengan mudah kehilangan lima angka dan tertinggal 0-5.
Walaupun memulai laga dengan start buruk, Fajar/Rian bisa memperbaiki keadaan. Mereka menyusul perolehan poin Hoki/Kobayashi dan mampi berbalik unggul di angka 8-7.
Setelah memimpin, Fajar/Rian tidak membiarkan Hoki/Kobayashi kembali memegang kendali perolehan poin.
Hoki/Kobayashi memang sempat beberapa kali menyamakan kedudukan di angka 8-8, 10-10, 16-16, dan 17-17, namun tidak satu pun dari kesempatan itu bisa mereka maksimalkan untuk berbalik unggul.
Fajar/Rian terus berusaha mempertahankan kondisi memimpin. Mereka meraih game point di angka 20-17 dan menutup gim pertama dengan kemenangan 21-18.
Memasuki gim kedua, pertarungan ketat kembali terjadi antara kedua pasangan. Fajar/Rian kembali memegang kendali keunggulan.
Mereka mampu memimpin 6-3 yang berlanjut menjadi 11-10 di saat interval. Di tengah upaya Hoki/Kobayashi menyusul, Fajar/Rian terus coba menjaga keunggulan.
Situasi tersebut terus bertahan hingga angka 15-14. Smes keras Rian Ardianto memastikan poin tambahan untuk Fajar/Rian, 16-14.
Fajar/Rian terus mempertahankan ritme mereka dan meraih match point di angka 20-15. Smes Fajar di depan net membuat pertandingan berakhir dengan skor 21-15.
Hasil ini membuat Fajar/Rian mengantongi dua kemenangan di BWF World Tour Finals.
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie atau Jojo mengaku sempat ragu di BWF World Tour Finals 2022. Namun kegelisahannya terjawab melalui kemenangan kontra Loh Kean Yew.
Jojo menang atas Loh Kean Yew dengan skor 16-21, 22-2-, 21-10 pada hari kedua BWF World Tour Finals 2022, Kamis (8/12). Ini adalah kemenangan pertama atlet 25 tahun itu usai kalah dari rekan senegaranya, Anthony Sinisuka Ginting di hari pertama.
“Setelah kalah di gim pertama, saya sempat berpikir, bisa tidak saya main di gim kedua yang posisi lapangannya menang angin? Tapi pelan-pelan merasa saya masih diberikan kesempatan asal mau berusaha lebih keras,” kata Jonatan dalam keterangan resmi PBSI.
“Terima kasih Tuhan saya masih diberi kesempatan untuk bertahan di World Tour Finals,” ujarnya menambahkan.
Peraih medali emas Asian Games 2018 itu mengatakan Loh Kean Yew sukses dominan di game pertama karena mampu memanfaatkan situasi angin di lapangan. Itu yang membuat dirinya kesulitan mengikis defisit poin.
“Tadi di gim pertama saya tahu Loh Kean Yew berstrategi dengan memilih sisi lapangan yang menang angin terlebih dahulu. Dia pun langsung menerapkan permainan cepat yang bikin saya agak kagok,” ujarnya.
Meski begitu, atlet asal klub PB Tangkas itu tidak ingin keok begitu saja di tangan lawan. Ia berupaya terus menekan hingga menang dramatis di game kedua.
“Saat sudah tertinggal 18-20 pun saya tetap mau berusaha. All out. Fokus memegang permainan depan dulu dan ternyata bekerja. Di gim ketiga saya mendapatkan kepercayaan diri kembali, sementara lawan terlihat menurun,” ucap Jonatan.
Selanjutnya Jojo akan menghadapi lawan berat dari Taiwan, yakni Chou Tien Chen di hari ketiga. Menanggapi hal itu, Jojo mengakui berhadapan dengan tunggal putra peringkat kedua dunia akan sulit.
“Besok lawan Chou [Tien Chen] pasti tidak mudah. Menang pun saya belum tentu lolos ke semifinal tapi setidaknya kesempatan tetap ada. Saya berharap dengan hasil ini, besok bisa lebih menikmati pertandingan,” kata Jonatan.web/ron
Fajar/Rian ,
Jonatan Christie ,
Hoki/Kobayashi,
BWF World Tour Finals,
