Handphone kini menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Saat ini handphone hampir menjadi kebutuhan primer setelah sandang, pangan, dan papan. Selain sebagai alat komunikasi, handphone juga dapat membantu kita dalam menyelesaikan berbagai kegiatan dengan mudah. Banyak hal yang bisa kita selesaikan hanya dengan menggunakan handphone saja, seperti berbelanja, mentransfer uang, berkomunikasi jarak jauh dengan mudah, dan bagi pelajar dapat membantu dalam kegiatan belajarnya.
Disamping dalam kelebihan dan kecanggihannya, terdapat beberapa hal yang dapat merugikan/mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Seperti penurunan tingkat kesuburan pria, kesehatan ibu hamil dan janinnya, dan risiko penyakit kanker. Ponsel adalah salah satu alat komunikasi nirkabel, yang memanfaatkan gelombang radio sebagai medianya. Beberapa penelitian yang telah dilakukan di beberapa negara.
Seperti yang telah dilakukan pada University of Arizona, menyatakan bahwa ponsel sering dianggap bisa menyebabkan tumor otak karena diyakini dapat mengantarkan gelombang elektromagnetik. Walaupun sejujurnya hingga sekarang belum ada bukti yang pasti.
Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian handphone telah dilakukan, diantaranya penelitian “Efek Radiasi Gelombang Elektromagnetik Ponsel Terhadap Kesehatan Manusia”. Pada penelitian ini ditemukan bahwa radiasi dari handphone hampir sama dengan efek radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh radar pesawat.
Handphone memancarkan radiasi elektromagnetik frekuensi gelombang radio yang disebut dengan radiasi elektromagnetik non ionisasi atau tidak berpotensi menimbulkan ionisasi pada sel/jaringan tubuh. Para ahli berpendapat bahwa radiasi tersebut tidak berbahaya dan tidak menimbulkan efek yang serius. Meskipun demikian, berbagai hasil penelitian menunjukkan adanya dampak negatif yang cukup serius akibat gelombang radio pada ponsel yang masuk ke tubuh manusia.
Para ilmuwan di Cleveland, Mumbai dan New Orleans melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa semakin sering menggunakan ponsel, maka jumlah sperma akan semakin menurun. Penelitian yang dipresentasikan dalam annual convention of the American Society for Reproductive Medicine ini menemukan bahwa pengguna ponsel hanya memiliki sperma dengan bentuk normal sebanyak 21 %. Sedangkan yang tidak menggunakan ponsel mempunyai jumlah sperma dengan bentuk normal yang jauh lebih banyak.
Selain itu, menurut Anonim (2009), pengaruh radiasi terhadap organ reproduksi dapat menyebabkan kemandulan. Seringkali akibat radiasi pada ponsel terjadi pada pria. Penyebabnya dikarenakan testis lebih sensitif daripada ovum. Radiasi ponsel akan merusak sel-sel sperma, sehingga sperma tersebut akan rusak dan tidak dapat membuahi. Jika terus-menerus mengenai tubuh maka akan menyebabkan terjadinya kemandulan. Penyebab utamanya yaitu apabila memakai ponsel terlalu lama ponsel pasti akan panas, dan panas tersebut merupakan radiasi.
Penggunaan ponsel yang terlalu sering juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan janin. Wanita hamil sebaiknya tidak menyimpan ponsel di saku dekat perut karena radiasinya dapat membahayakan janin. Wanita hamil juga dihimbau untuk tidak banyak menggunakan ponsel agar meminimalisir resiko radiasi yang dipancarkan oleh ponsel. Jika janin terpapar radiasi dari ponsel maka dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi, menyebabkan hiperaktivitas, dan gangguan pada daya ingat.
Secara garis besar, efek buruk radiasi handphone pada kesehatan masih berupa dugaan dan perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikannya. Namun, langkah pencegahan tetap penting dilakukan untuk mengurangi risiko yang dapat ditimbulkan oleh radiasi handphone. Adapun langkah untuk meminimalisir paparan dari radiasi handphone yaitu dengan menggunakannya hanya bila diperlukan saja, jauhkan handphone dari tubuh ketika tidak digunakan, dan jangan biarkan anak bermain handphone terlalu lama.