
Remaja adalah aset masa depan bangsa yang menjadikan bangsa ini lebih maju dan berkembang di suatu saat nanti. Namun, saat ini banyak sekali remaja yang salah dalam pergaulan, seperti menggunakan narkoba, mengikuti geng motor, tawuran, dan minum-minuman keras. Hal ini sudah menjadi masalah yang tidak asing lagi di lingkungan masyarakat. Kenakalan remaja ini adalah perilaku dan sikap yang menyimpang dari norma-norma agama, sosial, maupun hukum pidana yang banyak sekali dilanggar oleh para remaja milenial.
Ada beberapa faktor dari pergaulan, pertama faktor keluarga. Keluarga yang tidak harmonis. Keluarga yang terlalu menuntut kemauan pada anak dan keluarga yang suka menggunakan kekerasan (KDRT). Dari hal tersebut yang membuat kenakalan remaja meningkat. Karena mereka berada dalam kondisi keluarga yang kurang beruntung. Mengingat yang seharusnya mereka mendapatkan kasih sayang sepenuhnya dari orang tua dan menjadikan mereka bertumbuh dan berkembang secara baik dalam keluarga yang baik pula sehingga tidak sampai salah arah tujuan.
Kemudian, kedua faktor lingkungan juga mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan pada setiap diri remaja. Dalam lingkungan bermasyarakat kita harus pandai dalam melakukan aktivitas bermasyarakat sehingga kita tidak mudah jatuh dalam hal negatif seperti mengikuti kelompok geng motor, pecandu alkohol, mencuri, dan melakukan hal yang berbau kekerasan. Dari hal tersebut dapat merugikan diri sendiri maupun orang sekitar. Sebab jika dalam kasus tersebut tidak diimbangi dengan hal-hal positif dalam lingkungan, maka kemungkinan besar akan memberikan pengaruh negatif yang besar pada diri remaja.
Ketiga, faktor sekolah, sekolah adalah tempat kedua setelah keluarga. Dimana lingkungan sekolah juga ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak dan mengajarkan pendidikan serta tanggung jawab terhadap murid-muridnya termasuk dalam Pendidikan sikap dan perilaku dengan sebaik mungkin. Namun, jika dalam faktor sekolah ini tidak membuahkan hasil yang maksimal dan jika dari pihak muridnya tidak menghiraukan dengan sikap menaati tata tertib sekolah yang berlaku. Maka terjadilah kurangnya pemahaman terhadap lingkungan pergaulan remaja yang dapat menimbulkan masalah baru.
Dari hal tersebutlah yang mencakup faktor eksternal dalam kenakalan remaja. Namun ada juga faktor internal dalam kenakalan remaja yakni, kurang mengendalikan emosi di masa pubertas. Remaja bisa dikatakan masih labil, sehingga mereka membutuhkan sarana prasarana yang cukup untuk menyalurkan minat bakat mereka di bidang tertentu. Remaja juga sangat lemah dalam mengontrol diri sehingga mereka sulit memahami kemampuan yang sesuai dalam dirinya dan minimnya ilmu agama yang mereka dapatkan sehingga para remaja tidak memiliki pegangan dan iman yang kuat dalam menghadapi pengaruh buruk.
Faktor internal terakhir adalah sering memendam masalah atau tidak mau bercerita. Memberi tahu kepada orang lain seperti halnya, masalah berpacaran ketika remaja putus cinta dengan kekasihnya mereka sering berlarut-larut dalam kesedihan dan mereka tidak mau menceritakan hal ini kepada orang tua. Seolah-olah mereka dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan sendiri. Namun pada akhirnya mereka terjun ke dalam hal negatif seperti mabuk-mabukan, merokok, dan mengonsumsi obat-obatan terlarang. Dalam kenakalan remaja ini kita harus sangat berhati-hati dalam menanggapinya di lingkungan sosial sekitar kita. Jika kita tidak selalu waspada terhadap lingkungan sekitar kita akan mudah terhasut dan ikut-ikut an ke arah yang salah.
Beberapa remaja terjerumus dalam masalah minuman keras karena dipengaruhi lingkungan pergaulan dan juga teman-teman di sekitarnya yang termasuk kelompok pengguna. Awalnya mungkin hanya mencoba-coba, namun lama-kelamaan menjadi kebiasaan dan sudah menjadi hal wajar dalam diri remaja. Pada hakikatnya minuman keras ini dapat merusak proses berfikir dan menjadikan seseorang tidak sadarkan diri sehingga dapat melakukan hal di luar kendalinya.
Pergaulan bebas ini telah merajalela, hingga menimbulkan hal yang tidak diinginkan bagi setiap orang. Seperti halnya, seks bebas ini banyak dilakukan oleh siswa-siswi SMP-SMA. Mereka melakukan sesuatu tanpa memikirkan resiko besar yang nanti muncul dalam kehidupannya. Mereka hanya memikirkan kesenangan yang sifatnya sementara dan menuruti hawa nafsu yang bergejolak dalam dirinya sehingga tidak dapat mengontrol diri akan melakukan hal itu.
Dalam kasus-kasus tersebut kita harus pandai dalam menyikapinya agar tidak ikut terhasut dalam pergaulan bebas. Bayangkan saja bila ada seorang remaja yang kemudian terpengaruh pergaulan bebas bisa dipastikan dia tidak akan mempunyai masa depan yang cerah. Hidupnya akan hancur perlahan dengan rasa penyesalan yang amat besar. Kecuali mereka mempunyai niatan untuk berubah menjadi lebih baik dan memperbaikinya secara perlahan seiring berjalannya waktu.
Semakin bertambahnya tahun semakin pula dunia ini menua. Dan lebih waspada lagi dalam menangani kasus yang ada. Tidak ada yang bisa memperbaiki generasi akhir umat, kecuali mereka yang telah memperbaiki generasi awalnya. Tidak ada penyesalan di awal semua penyesalan datang diakhir. Dan kita tidak bisa mengubah penyesalan atas apa yang terjadi dalam diri kita masing-masing.
,