
BANJARMASIN – Pemko Banjarmasin bersama Kementrian PUPR melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalsel mengejar target Sustainable Development Goals (SDGs) terhadap sanitasi lingkungan.
Target difokuskan pada perbaikan sanitasi lingkungan, perbaikan kualitas air sungai sebagai sumber air minum dan pengelolaan sumber air untuk lingkungan berkelanjutan.
Menurut Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, sebagai kota besar masalah perbaikan sanitasi menjadi penting dalam pembangunan lingkungan dan masyarakat.
Apalagi mengingat bahwa kota sungai ini harus berjuang memperbaiki sanitasi agar menjadi kota nyaman dan sehat. Masalah utamanya karena di Banjarmasin masih ada masyarakat buang air Besar Sembarangan (BABS) meski memakai jamban atau wc cemplung yang ditemukan di pinggitan sungai.
“Kami sudah programkan perbaikan sanitasi di 21 kelurahan agar tidak ada lagi BABS tersebut, “ujarnya usai membuka Workshop keberfungsian Sanimas SPALD-T dan SPALD-S, di salah satu hotel di Banjarmasin, Senin (5/12).
Upaya menghilangkan kebiasaan BABS tersebut harusnya didukung semua pihak terutama masyarakat agar membiasaany hidup PHBS (pola hidup bersih sehat).
“Kami ingin agar masyarakat menyadari bahwa setiap kali air yang dibuang ke lingkungan sebaiknya melalui penyatingan PALD, agar tidak tercemat dengan limbah ecoli dan limbah domestik,” jelasnya.
Kini disiapkan juga 10 kelurahan yang masuk dalam program sanitasi. Kelurahan tersebut dibangunkan SPALD untuk membantu perbaikan sanitasi. “Nanti menyusul 31 satu kelurahan sehingga dua tahun ke depan sesuai target kita tak ada lagi yang namanya jamban,” pungkasnya. via