
PELAIHARI – Seperti di sejumlah daerah lain di Indonesia, jejak penjajahan Jepang di negeri ini juga didapati di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Salah satunya yang masih terlacak yakni wilayah Desa Sungaibakar, Kecamatan Bajuin. Ada dua unit bunker yang terletak tak jauh dari objek wisata Gua Marmer di desa setempat. Objek wisata ini pun telah lama matisuri dan terselimuti semak belukar.
Kedua bunker berdiri bersebelahan. Dari arah Pelaihari ketika sampai di simpang tiga (sekitar parkir) objek wisata Air Terjun Bajuin, jaraknya sekitar 1,5 kilometer menuju arah Gua Marmer.
Menjangkau mulut bunker mesti hati-hati karena berada pada lereng bukit dengan kemiringan cukup ekstrem. Kontruksinya berupa susunan cor bebatuan dan masih kokoh.
Bunker Jepang di Bajuin itu salah satu bukti Jepang pernah menjajah Tala. Tempat itu bisa dikembangkan menjadi wisata sejarah sebagai wahana edukasi bagi generasi muda di daerah ini.
Bunker bersejarah itu merupakan salah satu dari 16 cagar budaya yang dimiliki Kabupaten Tanah Laut yang juga sudah di SK kan.
Secara astronomis, bunker tersebut berada pada posisi 50 N 0261999 9581612 UTM dengan ketinggian sekitar 118 meter di atas permukaan laut.
Bunker menghadap ke arah utara. Akses menuju bunker tergolong sulit. Akses yang paling mudah adalah dari pabrik biji besi dengan berjalan kaki menyusuri sungai dan kebun pisang warga. Kondisi jalan curam dengan kemiringan sekitar 60 derajat.
Bunker pertama sepanjang 282 sentimeter, lebar 240 sentimeter dan tebal dinding 40 sentimeter. Lantai bunker terbuat dari semen dengan kontruksi dari baja dan bangunan cor.
Jarak antara bunker pertama dan kedua 1,5 meter. Bunker kedua yang dibuat dari cor semen dengan rangka baja, berbentuk bulan sabit pada bagian dak.
Ukuran bunker kedua adalah panjang 359 sentimeter, lebar 364 sentimeter, tebal dinding 28,5 sentimeter, tebal lantai 18 sentgimeter, dan tebal dak mencapai 70 sentimeter.
Merujuk catatan sejarah, pada 1942 seluruh Kalimantan dikuasai pasukan Jepang. Armada Jepang kemudian mendirikan markas di Banjarmasin dan Balikpapan.
Pasukan yang melalui jalan laut dan mendarat di Jorong adalah yang berasal dari kesatuan Angkatan Laut (Kaigun) yang tiba Pelaihari tanggal 13 Februari 1942 dan terus ke Banjarmasin.
Oleh karena itu, dalam rangka pelestarian Cagar Budaya Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Laut Menerbitkan SK No:188.45/1002-KUM/2021 tentang : Penetapan Cagar Budaya yang di Bina di Kabupaten Tanah Laut 16 Potensi Cagar Budaya Sebagai Berikut:
1. Makam Keramat Datu Bungur (Desa Simpang 4 Sei Baru Kec.Jorong)
2. Makam Keramat Datu Timang (Desa Jorong Kec.Jorong)
3. Makam Keramat Datu Nafis (Desa Tungkarang Kec. Pelaihari)
4. Makam Keramat Istana Pangeran Datu Ahmad (Kelurahan Karang Taruna Kec.Pelaihari)
5. Makam Keramat Datu Panjang (Desa Tungkaran Kec.Pelaihari)
6. Makam Keramat Lok Batu Datu Ahmad (Desa Telaga Kec.Pelaihari)
7. Makam Keramat KH Abdussamad Khairi ( Desa Tabanio Kec.Takisung)
8 Benteng Tabanio ( Desa Tabanio Kec.Takisung)
9. Makam Keramat Syekh Abdul Gani bin Abdurrahim (Desa Padang Kec. Bati-Bati)
10. Makam Keramat Datu Insad (Desa Sambangan Kec.Bati-Bati)
11. Makam Keramat Kai Tuan Datu H. Ismail ( Desa Bati-Bati Kec.Bati-Bati)
12. Makam Keramat Ahmad Syamhudi ( Desa Padang Luas Kec. Kurau)
13. Makam Keramat Datu Pamulutan (Desa Tanjung Dewa Kec. Panyipatan)
14. Mercusuar Peninggalan Kolonial Belanda ( Desa Batakan Kec. Panyipatan)
15. Makam Keramat Habib Alwi Bin ldrus Bahasyim ( Desa Handil Birayang Bawah Kec. Bmi Makmur)
16. Banker Peninggalan Belanda Kolonial Jepang ( Desa Sungai Bakar Kec.Bajuin). ris/mb06