BANJARMASIN – Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan Sosialisasikan pengawasan Pemilu partisipatif kepada pengawas independen.
Dalam rangka meningkatkan partisipasi serta membangun sinergi dan kolaborasi warga negara dalam mengawasi penyelenggaraan Pemilu agar berjalan demokratis,luber dan jurdil.
Ketua Bawaslu Kalsel Azhar Ridhanie mengatakan untuk itu sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif kali ini dalam rangka untuk rapat koordinasi pengawasan partisifatif sebagai pesertanya adalah pemantau pemilu terakreditasi di Bawaslu.
Kalau yang sudah konfirmasi ada 6 pemantau pemilu seperti Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Kalsel-Teng,Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat Kalsel ( JPPR Kalsel),Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kalsel (PKC PMII Kalsel) dan lainnya.
Mereka ormas-ormas yang merupakan bagian institusional yang dapat menyampaikam laporan sehingga mereka dibekali terlebih dahulu.
“Tugas mereka melalukan pemantauan pemilu namun melakukan pengawasan mandiri, berdasarkan inovasi inisiatif kewajiban dan hak- hak mereka yang kami berikan mereka bisa terlibat langsung pada pungut hitung diluar TPS,namun mereka independent cuma Bawaslu mengakreditasi,”ujar Azhar usai membuka Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif yang dilaksanakan Bawaslu Kalsel di Nasa Hotel di Jalan Djok Mentaya Banjarmasin,Sabtu (3/12) sore.
Mereka punya anggaran sendiri,mereka harus netral dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas independen pemilu.
Anggota Bawaslu Kalsel Muhammad Radini mengatakan sebagai mitra kerja kepada pengawaa pemilu independen untuk membantu memberikan informasi yang baik.
” Karena mereka sebagai generasi muda yang kita harapkan bisa menjadi kekuatan bagi kami dalam pengawasan. Kalau di nasional ada 22 ormas pengawas independen ,sedangkan di Kalsel ada 6 ormas yang terdaftar,”ujar Radini.rds