
TANJUNG – Memimpin hampir dua periode, berbagai prestasi ditorehkan dan target pembangunan telah dicapai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani dan H Mawardi.
Memasuki tahun kelima di periode kedua kepemimpinannya, berbagai reward dan penghargaan di raih kabupaten paling ujung sebelah utara Kalimantan Selatan ini.
Penghargaan-penghargaan tersebut merupakan hasil kerja keras semua pihak, yang selama ini telah dan terus berupaya memajukan Kabupaten Tabalong tercinta.
“Karena dalam sebuah pemerintahan itu, yang bekerja bukanlah kepala daerah atau bupati, melainkan kepala SKPD ke bawah,” ujar Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani.
Menurutnya, kalau pembangunan di Tabalong itu dinilai berhasil, baik itu peraihan penghargaan, rewards, ataupun pencapaian pembangunan, semua itu merupakan hasil kerja keras semuanya, khususnya kepala SKPD ke bawah.
“Terima kasih kawan-kawan sekalian, jangan sulut untuk bekerja keras, terlebih-lebih kita menghadapi perpindahan ibukota negara dari Jakarta ke Kalimantan. Saya berharap, dengan momentum hari jadi ke-57 ini, Kabupaten Tabalong dapat lebih maju dan berkembang, serta dapat mewujudkan Tabalong sebagai serambi depan Kalimantan Selatan penyangga IKN,” katanya.
Berbagai prestasi dan pencapaian pembangunan di Kabupaten Tabalong, terlihat berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Dari inovasi-inovasi yang dilakukan Pemkab Tabalong pun semuanya berpihak pada kesejahteraan masyarakat, baik itu masyarakat menengah ke atas, terlebih menengah ke bawah.
Yang terbaru, Kabupaten Tabalong terendah di Indonesia dalam mengendalikan inflasi, dan ini mendapatkan rewards sebesar Rp 11 miliar dari pemerintah pusat untuk digunakan memberi subsidi kepada masyarakat dalam pengembangan usahanya, agar dapat selalu berproduksi dan berjalan.
Di balik keberhasilan pembangunan di Kabupaten Tabalong, ada satu prinsip yang sudah berjalan selama delapan tahun setengah, dan prinsip ini dipakai Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani dalam memimpin Bumi Sarabakawa, yakni pola hubungan ala orang Tabalong.
Prinsip tersebut adalah hubungan ala orang Tabalong yang apa adanya, tidak dibumbu-bumbui, yang pahit dibilang pahit, dan yang manis tidak dilebih-lebihkan. Sehingga, jika masyarakat ingin menyuarakan yang pahit tetap disuarakan, tetapi jika ada yang baik maka akan didukung.
“Inilah yang membuat kawan-kawan di jajaran Pemkab Tabalong selalu mawas diri, sadar diri, dan apa adanya,” ucapnya.
Bupati Anang berharap, hubungan ala orang Tabalong ini dapat terus dipertahankan, dan jangan tergerus oleh budaya lain.
Di momen Harjad ke-57 Kabupaten Tabalong ini, ia menginginkan seluruh masyarakat Bumi Sarabakawa turut merasakannya kegembiraannya. “Karena Harjad Kabupaten Tabalong yang diperingati tiap 1 Desember ini, merupakan hari jadinya seluruh masyarakat Tabalong,” ujar Anang. tal