
PELAIHARI – Polres Tanah Laut, Polda Kalsel menggelar Apel Kesiapan Penanganan Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor bersama Instansi Terkait, bertempat di lapangan apel Mapolres Tanah Laut, di Pelaihari, Selasa (29/11) pagi.
Kegiatan ini terkait antisipasi terjadi bencana alam dan dampaknya di wilayah Kabupaten Tanah Laut.
Bupati Tala, HM Sukamta bertindak selaku pembina apel yang bertindak sebagai Perwira Apel Kasat Sabhara Polres Tanah Laut, Iptu Winarto.
Apel juga dihadiri Kapolres Tanah Laut, AKBP Rofikoh Yunianto, Dandim 1009/Tla Letkol Inf Indar Irawan, MHan, Perwakilan Satpol PP Kabupaten Tanah Laut, BPBD serta Senkom.
Sukamta selaku pembina apel membacakan amanat Kapolda Kalsel, Irjen Polisi Andi Rian Djajadi mengatakan apel yang dilaksanakan pada hari ini merupakan wujud kesiapsiagaan Polda Kalsel untuk bekerjasama dengan instansi terkait.
Kapolda menyebutkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung yang biasa terjadi di wilayah Kalimantan Selatan, khususnya saat memasuki musim penghujan seperti sekarang ini.
“BMKG memprediksi pada bulan November 2022 hingga Februari 2023 diberbagai wilayah Indonesia berpotensi terjadi cuaca ekstrim seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang,” katanya.
Kapolda mengatakan dengan kondisi tersebut tentu dapat menyebabkan dampak berupa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang puting beliung dan gelombang tinggi yang dapat mengganggu aktifitas bahkan keselamatan jiwa masyarakat.
Oleh Karena itu, katanya, perlu dilakukan persiapan – persiapan meliputi kesiapan Personel dan Sarpras yang didukung dengan pelaksanaan latihan peningkatan kemampuan Personel baik masing-masing Instansi maupun latihan terpadu.
Menurutnya, pada kesempatan ini menggelar pelaksanaan apel kesiapan dalam rangka menghadapi dampak cuaca Ekstrim dan Internal bencana alam bertujuan mengecek kesiapan seluruh personil dan kelengkapan sarana keterpaduan unsur lintas sektoral.
Kapolda menyampaikan, hal ini menjadi perhatian bersama yakni pada tataran pre-emtif, mengimbau masyarakat terutama di daerah rawan bencana.
“Menghimbau kepada masyarakat agar waspada dan jika bisa mengungsi dari kawasan rawan bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung agar tidak ada korban jiwa,” imbaunya.
Kapolda juga menegaskan, pada tataran preventif dengan melaksanakan patroli pemantauan wilayah – wilayah rawan terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung sehingga bisa menjadi early warning apabila terjadi bencana.
“Saat terjadi bencana banjir Polri harus cepat dan tanggap untuk segera menolong masyarakat Sar terbatas serta mengamankan harta benda yang ditinggalkan secara terkoordinir dan bersinergis dengan Pemerintah Daerah, TNI dan seluruh stakeholder terkait,” pungkasnya. ris/ani