Peran Penting UMKM Dalam Perekonomian
Pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap perkembangan UMKM di tanah air. Hal ini terlihat dari berbagai program dan bantuan yang bertujuan untuk mendukung bangkitnya kembali UMKM setelah wabah covid-19 melanda tanah air. Dengan telah melandainya wabah virus yang menelan korban jiwa yang tidak sedikit, serta melumpuhkan perekonomian di tanah air karena pembatasan sosial berskala besar yang berdampak pada terhentinya pergerakan manusia dalam berusaha, termasuk arus barang dan jasa dalam kegiatan UMKM.
Keberadaan UMKM di masyarakat merupakan bentuk jaring pengaman sosial (social safety net) karena kegiatan UMKM pada umumnya merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah. Selain itu kegiatan UMKM juga berperan dalam membentuk dan menyumbang produk domestik bruto tanah air, sehingga UMKM turut diperhitungkan sebagai komponen penyumbang angka produk domestik bruto (PDB).
Berdasarkan pendapat pengamat ekonomi, UMKM memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) yaitu sebesar 61,97% dari total PDB nasional atau setara dengan Rp. 8.500 triliun pada tahun 2020, dan akan terus meningkat pada periode berikutnya sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional yang menjadi perhatian utama pemerintah. Sejalan dengan itu, UMKM juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar yaitu sebesar 97,1% dari daya serap dunia usaha pada tahun 2020, dan dipastikan jumlahnya akan terus meningkat dengan semakin membaiknya perekonomian nasional. Bahkan Bank Indonesia mencatat pelaku UMKM telah berkontribusi sebesar 14,4% pada ekspor nasional. Selain itu menurut Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), secara keseluruhan UMKM di tanah air telah mampu menghimpun sampai 60% dari nilai total investasi yang ada. Hal ini tentu saja harus disyukuri karena sejak terjadinya pandemi Covid-19 telah mengakibatkan dampak negatif pada sektor UMKM. Betapa tidak, para pelaku UMKM harus beradaptasi dengan lesunya perekonomian, turunnya permintaan konsumen, sehingga harus menurunkan produksi barang/jasa. Dampak negatif lain adalah pengurangan jumlah/jam kerja karyawan, serta jumlah saluran penjualan/pemasaran untuk menekan biaya produksi.
Menurut berbagai sumber lain, peran penting UMKM bagi perekonomian nasional antara lain:
a. Jumlah UMKM yang sangat banyak dan tersebar di perkotaan maupun pedesaan bahkan hingga di pelosok terpencil.
b. UMKM tergolong sangat padat karya, mempunyai potensi pertumbuhan kesempatan kerja yang besar dan peningkatan pendapatan.
c. UMKM banyak terdapat dalam sektor pertanian yang secara tidak langsung mendukung pembangunan.
d. UMKM membantu dalam menampung banyak pekerja yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
e. Dalam kondisi krisis ekonomi tahun 1997/1998 terbukti UMKM mampu untuk bertahan.
f. Menjadi titik awal mobilitas investasi di pedesaan sekaligus wadah bagi peningkatan kemampuan wiraswasta.
g. Menjadi alat untuk mengalihkan pengeluaran konsumsi warga pedesaan menjadi tabungan.
h. UMKM mampu menyediakan barang-barang kebutuhan relatif murah.
i. Melalui beragam jenis investasi dan penanaman modal, UMKM mampu dan cepat beradaptasi dalam kemajuan zaman.
j. Memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam pergerakan orang, barang dan jasa.
Dukungan Ekosistem Digital UMKM
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini telah tercatat sebanyak 19 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah masuk ke ekosistem digital hingga Mei 2022 dan dipastikan akan terus bertambah mengingat ekosistem digital dapat menjangkau semua kalangan dan tidak terbatas area (borderless). Hal ini menjadi indikasi bahwa ekosistem digital untuk UMKM telah mampu membuat pelaku usaha UMKM bertahan dan terus mengembangkan usahanya bahkan di masa pandemi sekalipun. Namun demikian, jumlah tersebut masih dianggap kurang karena target dari Kementerian Koperasi dan UKM masih kurang 11 juta dari target 30 juta UMKM go digital di tahun 2024. Oleh karena itu, kerja sama lintas Kementerian terus ditingkatkan untuk menggenjot peningkatan jumlah UMKM go digital.
Kecenderungan para pelaku UMKM beralih ke ekosistem digital dari ekosistem tradisional telah membuka peluang besar untuk berkembang. Dengan munculnya beberapa market place ternama di tanah air telah banyak membantu memberikan harapan kepada para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi untuk pemasaran dan penjualan.
Mengapa ekosistem digital sangat penting bagi UMKM? dengan pemanfaatan teknologi informasi khususnya semakin masifnya penggunaan gadget dalam aktifitas sehari-hari dan menjadi alat akses toko online serta kemudahan masyarakat dalam belanja kebutuhan rumah tangga, tidak terkecuali bahan makanan, maka semakin membuka lebar peluang UMKM untuk berkembang. Ekosistem digital terbukti telah dapat membantu para pelaku UMKM di tengah pembatasan sosial berskala besar saat wabah pandemi melanda. Baik pelaku usaha UMKM maupun jasa pengantaran barang telah mampu bekerja sama untuk bertahan di tengah kesulitan ekonomi. Berkembangnya market place di tanah air telah sangat membantu para pelaku usaha, khususnya di kota-kota besar untuk bertahan dan membangun jejaring usaha dengan penyedia barang dan marketing kepada pembeli atau konsumen.
Bank Sentral di tanah air yaitu Bank Indonesia juga memberikan perhatian besar pada tumbuh kembangnya UMKM. Hal ini terbukti dengan dorongan Bank Indonesia melakukan kerja sama pengembangan UMKM dengan berbagai pihak baik Kementerian/Lembaga dan pihak swasta. Pengembangan UMKM yang dilakukan Bank Indonesia diselaraskan dengan bidang tugas Bank Indonesia dan sejalan dengan visi, misi, dan program strategis Bank Indonesia, sehingga yang difokuskan antara lain mendukung upaya pengendalian inflasi khususnya inflasi volatile food yang dilakukan dari sisi suplai, mendorong UMKM yang berpotensi ekspor dan pendukung pariwisata untuk mendukung upaya penurunan defisit transaksi berjalan, serta meningkatkan akses keuangan UMKM untuk mendukung stabilitas sistem keuangan.
Melalui kerja sama yang tertata apik dan terarah Bank Indonesia telah menunjukkan perhatian yang serius untuk pengembangan UMKM di tengah masyarakat. Melalui berbagai nota kesepahaman yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan berbagai pihak tersebut maka diharapkan akan terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dalam penanganan permasalahan UMKM serta mendapatkan solusinya.
Kerja Keras Pemerintah Dalam Memajukan UMKM
Mengingat peran penting UMKM yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat serta mengurangi tingkat pengangguran, maka pemerintah berupaya dengan berbagai langkah strategis untuk mewujudkan kemajuan UMKM antara lain:
1. Disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020
Salah satu hambatan untuk UMKM berkembang adalah adanya perizinan yang rumit dan tumpang tindih antara regulasi di tingkat pusat dan tingkat daerah. Maka pemerintah kemudian mengakomodirnya dalam UU Cipta Kerja dimana salah satu substansi yang diatur adalah mengenai kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan UMKM. Pemerintah berharap melalui UU Cipta Kerja, UMKM dapat terus berkembang dan berdaya saing.
2. Dukungan Program PEN
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan salah satu program yang dicetuskan pemerintah untuk memulihkan ekonomi Indonesia akibat dampak Covid-19. Program ini juga merupakan respon pemerintah atas penurunan aktivitas masyarakat yang terdampak, khususnya sektor informal atau UMKM. Program ini dibuat berdasarkan PP Nomor 23 tahun 2020 yang kemudian diubah menjadi PP Nomor 43 tahun 2020. Sebagai salah satu upaya pemerintah untuk memajukan UMKM, berikut merupakan rincian program PEN untuk UMKM, antara lain:
·Subsidi bunga/margin
·Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
·Penempatan Dana Pemerintah di perbankan
·Penjaminan loss limit kredit UMKM
·Pajak penghasilan final UMKM ditanggung pemerintah
·Pembiayaan investasi kepada koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) koperasi UMKM
·Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro
3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Upaya lain dari pemerintah untuk memajukan UMKM yaitu dengan adanya program Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR merupakan dukungan pemerintah dengan memberikan pinjaman modal kepada pelaku UMKM yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Adapun biaya jasa (suku bunga) atas kredit/pembiayaan modal kerja disubsidi oleh pemerintah. Tujuan KUR adalah untuk meningkatkan meningkatkan akses pembiayaan dan memperkuat permodalan UMKM.
4. Pembiayaan UMi (Ultra Mikro)
Merupakan program tahap lanjutan dari program bantuan sosial menjadi kemandirian usaha yang menyasar usaha mikro yang berada di lapisan terbawah, yang belum bisa difasilitasi oleh perbankan melalui program KUR. UMi memberikan fasilitas pembiayaan maksimal Rp.20 juta per nasabah dan disalurkan oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Dengan adanya program UMi ini maka diharapkan usaha rintisan masyarakat ini nantinya dapat naik kelas dan dapat dibiayai oleh perbankan melalui skema KUR.
5. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI)
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) merupakan salah satu program pemerintah sebagai upaya pemerintah untuk memajukan UMKM yang diluncurkan pada tahun 2020. Tujuan Gernas BBI yaitu mendorong national branding produk lokal unggulan untuk menciptakan industri baru dan tentunya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Melalui program ini, pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk bergabung ke platform digital.
6. Perluasan Ekspor Produk Indonesia melalui ASEAN Online Sale Day (AOSD)
ASEAN Online Sale Day (AOSD) atau Hari Belanja Daring ASEAN merupakan acara belanja yang dilakukan secara serentak oleh platform niaga-elektronik di sepuluh negara ASEAN. AOSD diselenggarakan bertepatan pada hari ulang tahun ASEAN yaitu 8 Agustus sejak tahun 2020. Peserta AOSD adalah pelaku usaha di Kawasan ASEAN yang menyediakan barang dan jasa melalui Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). AOSD merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mempromosikan dan membangun citra produk lokal nusantara ke kancah ASEAN serta mendorong dan meningkatkan kegiatan ekspor produk Indonesia. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat memajukan UMKM, meningkatkan jumlah UMKM di Indonesia dan tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan demikian, semakin banyak lapangan pekerjaan yang dibuka sehingga angka pengangguran dan kemiskinan di negeri ini dapat menurun.
Dengan gencarnya upaya pemerintah dalam mendukung tumbuh kembangnya UMKM dan ekosistem digital maka semua pihak tidak terkecuali di lingkungan Kementerian Keuangan dalam tajuk Kemenkeu Satu turut gencar mempromosikan dukungan terhadap UMKM serta fasilitasi permasalahan yang dihadapi pelaku usaha UMKM. Bersamaan dengan momentum Hari Oeang Republik Indonesia ke-76, Kementerian Keuangan di seluruh Indonesia, termasuk Kemenkeu Satu di Kalimantan Selatan turut menggandeng pelaku usaha UMKM untuk bersama-sama bangkit dengan “slogan “Sigap Hadapi Tantangan, Tangguh Kawal Pemulihan”.