Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kompor Gagal, Diganti Rice Cooker Gratis

by matabanua
28 November 2022
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membagikan 680 ribu penanak nasi atau rice cooker gratis kepada masyarakat pada 2023.

Sub koordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Edy Pratiknyo mengatakan pemerintah tengah membahas kebijakan tersebut.

Artikel Lainnya

Rumah BUMN Pertamina Perkuat UMKM Banjarmasin Masuk Pasar Global

Rumah BUMN Pertamina Perkuat UMKM Banjarmasin Masuk Pasar Global

3 Juli 2025
BRI Terapkan Zero Tolerance to Fraud

BRI Terapkan Zero Tolerance to Fraud

3 Juli 2025
Load More

“Ini baru pembahasan belum sampai di publish bantuan e-cooking atau penanak nasi listrik,” ujar Edy dalam acara Forum Dikusi Publik.

Kemudian, Edy menyebut bantuan penanak nasi listrik (BPNL) tersebut akan disalurkan ke seluruh Indonesia melalui APBN Kementerian ESDM023.

Dalam paparannya, Ia menjelaskan program rice cooker ini tidak diperlukan penambahan daya dan nilai paket program ini sebesar Rp500 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM). Daftar masyarakat yang menerima bantuan ini nantinya akan mengacu data dari Kementerian Sosial (Kemensos).

“Terkait bantuan program penanak nasi, di mana rencana sebanyak 680 ribu unit penanak nasi yang disalurkan ke masyarakat, yang KPM tadi, kelompok penerima manfaat. Tentunya acuannya ke data dari Kementerian Sosial,” tutur Edy.

Lebih lanjut, tujuan dari program pembagian rice cooker ini adalah mendukung pemanfaatan energi bersih, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, serta penghematan biaya memasak bagi masyarakat.

Adapun program ini akan menyasar keluarga penerima manfaat (KPM) yang mengacu data dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Berikut rincian kriteria penerima bantuan rice cooker:

1. Rumah tangga miskin dengan daya listrik 450 VA dan 900 VA yang masuk daftar penerima manfaat bantuan sosial yang acuannya data dari Kementerian Sosial.

2. Di luar daya 450 VA dan 900 VA, masyarakat yang berhak sesuai validasi oleh kepala desa termasuk pengguna LPG 3 kg.

3. Memiliki sistem kelistrikan yang andal.

Adapun nilai paket program ini mencapai Rp500 ribu per KPM.

Lebih lanjut, berdasarkan kajian yang telah dilakukan, menanak nasi dengan rice cooker lebih hemat dibanding menggunakan kompor gas dengan LPG 3 kg.

Edi merinci menanak nasi dengan kompor gas membutuhkan konsumsi energi sebanyak 2,4 kg per bulan dengan total biaya Rp16.800.

Sedangkan, jika dengan rice cooker konsumsi energi untuk menanak nasi hanya 5,25 KWH dan energi untuk memanaskan 19,8 KWH per bulan dengan biaya Rp10.396. Dengan demikian, ada penghematan sebesar Rp6.404 per bulan. “Nanti ini tentunya akan dikalikan dengan penerima manfaat di seluruh Indonesia,” ujar Edy. cnn/mb06

 

 

Tags: APBNESDMRice Cooker
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA