Minggu, Agustus 24, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Menanti Revitalisasi Taman Satwa Banjarmasin

by matabanua
23 November 2022
in Opini
0
D:\2022\November 2022\24 November 2022\8\8\master opini.jpg
Taman Satwa Jahri Saleh milik Pemko Banjarmasin yang berada di Jalan Jahri Saleh, Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin Utara. (Foto:mb/ist)

Oleh : Zayanti Mandasari (Pekerjaan : Asisten Ombudsman Kalsel)

Banyak sampah, kurang tertata dengan baik, memprihatinkan, hingga sedikit menyeramkan. Begitulah tangkapan kondisi yang dirasakan penulis dan beberapa pengunjung Taman Satwa Banjarmasin/Kebun Binatang Jahri Saleh. Kondisi tersebut sangat disayangkan, padahal jumlah pengunjung lumayan banyak, dan didominasi oleh keluarga yang membawa anak-anak untuk mengisi waktu libur sekolah. Taman Sawata Banjarmasin merupakan salah satu alternatif tempat hiburan, rekrasi, serta wadah edukasi, yang terbilang ramah dikantong. Memang kondisi Taman Satwa terdampak akibat terhentinya operasional sejak pandemi Covid-19 melanda dan banjir awal tahun 2021 yang lalu, sehingga memang diperlukan langkah revitalisasi agar taman satwa tersebut kembali eksis, ditengah gempuran persaingan tempat hiburan/rekreasi/edukasi yang semakin banyak di Banjarmasin.

Artikel Lainnya

Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Kebijakan Pemblokiran Rekening Dormant, Solusi Ambigu Salah Sasaran

21 Agustus 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

PR Kita Setelah Merdeka

21 Agustus 2025
Load More

Setidaknya ada beberapa langkah revitaslisasi yang dapat dilakukan, misalnya pertama, terkait banyaknya sampah yang berserak di beberapa lokasi, bahkan masuk dalam beberapa kandang satwa. Hal ini dapat dicegah dengan membuat aturan kepada pengunjung untuk dilarang membawa makanan berkemasan/bungkus plastik dari luar (tetap diperbolehkan membawa makanan dengan wadah), juga memberlakukan aturan yang sama kepada pedagang yang berada di dalam Taman Satwa, tetap boleh berjualan makanan dan minuman, namun menganti bungkus palstik sekali pakai, dengan wadah seperti piring dan gelas sebagai tempat makanan dan minuman yang dipesan pengunjung, serta meniadakan penggunaan sedotan plastik. Sehingga kebersihan tetap terjamin Selain akan berkontribusi secara nyata mengurangi sampah plastik di lingkungan taman satwa, hal tersebut juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin untuk menekan jumlah penggunaan kantor plastik, sebagaimana Peraturan Walikota Banjarmasin No.18 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.

Kedua, kesan kumuh yang terlihat dapat dilakukan revitalisasi dengan memangkas beberapa pohon besar, memangkas dahan pohon yang sudah tak produktif, agar tak jatuh mengenai pengunjung atau tegeletak di beberapa sudut taman, merapikan beberapa tanaman rambat yang hampir menutipi kandang, terutama kandang buaya, sehingga menyulitkan pengunjung untuk menikmati dan melihat aktivitas satwa-satwa yang ada. Merapikan atau menata ulang batu blok/aspal semen sebagai jalan pengunjung, karena dibeberapa titik kondisi bidang jalan sangat memprihatinkan, dengan lubang yang cukup besar dan hanya ditutupi oleh beberapa dahan pohon sebagai penghalang agar tidak dilewati oleh pengunjung, kondisi ini agak berbahaya mengingat pengunjung didominasi pengunjung anak-anak. Dibeberapa titik juga masih terdapat genangan air, membuat jalan yang belum diaspal menjadi licin dan berlumpur, serta masih banyak ditumbuhi rumput-rumput yang cukup tinggi di beberapa lokasi tempat duduk pengunjung yang memang disediakan di dalam taman.

Ketiga, kondisi kurang tertata juga terlihat jelas, misalnya peletakan aquarium tempat koleksi ikan, diletakkan dalam bangunan yang sangat gelap, sehingga baik jenis ataupun warna tidak terlihat jelas oleh pengunjung, ditambah tidak terdapat keterangan informasi atau label jenis hewan yang ada di aquarium tersebut. Dipojok kanan belakang taman, terdapat los-los kosong, menurut keterangan salah satu petugas tempat itu dulunya digunakan untuk pengunjung menikmati makanan dan bersantai sambil melepas lelah, setelah berkeliling di taman. Namun sekarang tempat tersebut dibiarkan kosong dan penuh daun dan ranting-ranting pohon. Lokasi tersebut sangat bagus jika difungsikan kembali, mengingat kondisi sekarang beberapa pedagang makanan dan minuman memposisikan diri di tempat yang menurut penulis belum beraturan, bahkan ada yang menggelar barang dagangannya di depan pintu masuk lokasi satwa burung, sehingga hampir menutup akses pengunjung untuk masuk.

Keempat, kondisi beberapa satwa dan kandang satwa terlihat memprihatinkan, dibeberapa kandang terlihat plastik makanan, mungkin ulah pengunjung yang tak bertanggung jawab, meleparkan sampah tersebut ke arah kandang satwa, kondisi tersebut tentu terlihat tidak baik, dan sangat mengahwatirkan jika sampah tersebut termakan oleh satwa, tentu dapat mengganggu kesehatan satwa tersebut. Tak hanya sampah plastik, dibeberapa kandang juga dipenuhi ranting-ranting pohon dan daun yang berguguran, bahkan di beberapa kandang terlihat lumut hijau yang lumayan banyak. Tak hanya kandang, kondisi satwa juga terlihat ada yang sedikit memprihatinkan, misalnya kondisi burung yang terletak di bagian belakang (ujung) taman, sendiri dalam kandang, bulu tampak berguguran, khususnya di bagian kepala. Kondisi toilet juga cukup memperihatinkan, gelap, berbau pesing (tercium hingga kandang reptil) yang membuat pengunjung sedikit tidak nayaman dengan kondisi tersebut.

Kelima, sisi kandang bagian kiri ujung serta pojok belakang, terlihat sedikit menyeramkan, kondisinya agak sedikit basah, berlumut, dan terkesan tertutup pepohonan, juga terlihat jarang dilalui dan didatangi oleh pengunjung. Dari dua orang yang ditanyai oleh penulis, ternyata merasakan hal yang sama. Enggan mendatangi kandang dimaksud karena terlihat gelap, terhalang pohon dan jalan menuju kesana agak sedikit tergenang dan licin.

Sesungguhnya revitalisasi hanya merupakan sebuah cara untuk menghidupkan kembali suatu hal/kondisi yang sebelumnya terberdaya, sehingga merevitalisasi berarti upaya untuk menjadikan sesuatu hal tersebut untuk menjadi vital, yang mempunyai arti sangat penting atau sangat diperlukan. Sehingga besar harapan untuk pemerintah kota segera dan secara berkesinambungan melakukan revitaslisasi terhadap taman satwa tersebut, agar taman satwa milik pemerintah kota tersebut, tak kalah eksis dengan tempat hiburan lain yang nota bene milik swasta. Disadari bahwa melakukan upaya revitalisasi dengan berbagai pokok permasalahan tersebut bukan perkara hal mudah, khususnya terkait ketersediaan anggaran, tentu menjadi kendala dan tantangan tersendiri bagi pemerintah Kota, namun jika langkah revitalisasi dilakukan sedikit-demi sekit namun dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, tak menutup kemungkinan hasilnya akan terlihat nyata.

Langkah revitalisasi tersebut sangat ditunggu penulis, mungkin saja banyak warga kota Banjarmasin lainnya yang juga memiliki keinginan seperti penulis, khususnya bagi warga yang ingin memaksimalkan manfaat keberadaan taman wisata sebagai sarana edukasi kepada anak tentang kehidupan satwa, tak hanya antara orang tua dan anak, kegiatan pengenalan terhadap kehidupan satwa juga dapat menjadi agenda rutin yang dapat dilakukan dengan bekerja sama antara pemerintah daerah dengan taman kanak-kanak/sekolah-sekolah untuk berkunjung sambil belajar. Atau sebagai sarana memaksimalkan kembali komunikasi yang erat antara orang tua dan anak, yang selama ini seperti dipisahkan dengan handphone/teknologi, atau bisa juga dimanfaatkan oleh orangtua yang hendak memahamkan kepada anak, bahwa tempat hiburan bukan hanya sebatas mall/pusat perbelanjaan saja. Sehingga dengan membaiknya kondisi taman satwa pasca revitalisasi, masyarakat mempunyai alternatif pilihan sarana rekreasi/hiburan, yang semoga akan dapat berdampak pada tingkat kebahagian warga, lambat laun tumbuh rasa sayang dan cinta anak terhadap hewan dan lingkungan, dan tetunya akan menambah citra pemerintah daerah melalui pengelolaan objek wisatanya.

 

 

Tags: Asisten Ombudsman KalselTaman Satwa Jahri SalehZayanti Mandasari
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA