
JAKARTA – Pasien-pasien korban bencana gempa bumi memadati RSUD Sayang, Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11). Saking membludaknya, sebagian pasien dirawat di halaman hingga di jalan masuk ke rumah sakit.
Mengutip detik Jabar hingga pukul 17.30 WIB, para pasien korban gempa terpaksa dirawat di halaman, bahkan belasan di antaranya dirawat di atas aspal beralaskan terpal lantaran jumlahnya membludak.
Tenaga kesehatan dari puskesmas, hingga tenaga kesehatan dari Polri dan TNI pun diterjunkan untuk membantu menangani korban gempa.
“Pasien sudah membludak, jumlah korban luka akibat gempa mencapai 700 orang dan meninggal 56 orang. Kebanyakan mengalami patah tulang,” ujar Bupati Cianjur Herman Suherman.
Selain itu, dia mengatakan pemkab membangun posko kesehatan darurat di halaman Pendopo Cianjur, mengingat RSUD sudah tak dapat lagi menampung.
“Kita sedang koordinasi dengan TNI dan Polri untuk membangun posko kesehatan darurat. Jadi yang luka ringan nanti ditangani di sana, yang luka berat di RSUD. Rencananya dibangun di halaman Pendopo,” kata Herman.
Sementara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan pihaknya segera mengaktifkan posko penanganan bencana pascagempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur.
“Kami segera aktifkan posko penanganan bencana, kemudian juga kedatangan kami ke daerah akan membawa logistik bagi para pengungsi yang terpaksa harus tinggal di pengungsian,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers secara daring.
Selain itu, dia mengatakan BNPB akan menempatkan satu unit helikopter untuk mempermudah penanganan darurat bencana, evakusi dan pendistribusian logistik ke lokasi-lokasi terisolasi.
Tim Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengerahkan ratusan dokter untuk bergerak cepat menangani ratusan korban luka. Mayoritas korban disebut mengalami patah tulang.
“Ada sekitar 200 tenaga medis dokter umum dan dokter spesialis anggota IDI Cianjur dan yang bertugas di wilayah Cianjur turun menangani korban gempa. Saat ini kami juga berkoordinasi dengan banyak pihak termasuk BNPB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Pemerintah Kabupaten dan masih banyak lagi untuk menyiapkan Rumah Sakit Darurat di Pendopo Kabupten Cianjur di Jl Siti Zaenab,” kata Ketua IDI cabang Cianjur, dr Ronny Hadyanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin.
Ronny menjelaskan kondisi korban yang tewas mengalami cedera di kaki dan kepala. Tercatat hingga pukul 20.18 WIB terdapat 62 korban meninggal dunia yang terdiri dari dewasa, lansia, dan anak-anak.
Sementara itu korban yang luka secara total mencapai lebih dari 700 orang. RSUD Sayang Cianjur hingga saat ini menampung sekitar lebih dari 200 korban luka.
dr Eka Mulyana, SpOT – Ketua IDI Wilayah Jawa Barat menyampaikan bahwa IDI Wilayah Jawa Barat sedang mengerahkan tim siaga bencana dari IDI Jawa Barat yang sedang dalam perjalanan ke Cianjur seraya membawa perlengkapan tenda peleton dan sejumlah obat-obatan.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah IDI cabang di Jawa Barat dan sekitar Cianjur untuk membantu dari sisi tenaga medis. web