BANJARMASIN – Proses penyidikan kasus kejahatan perbankan oleh tim penyidik Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalsel berupa skimming yang merugikan nasabah Bank Kalsel, terus mengalami kemajuan.
Usai mengantongi satu tersangka kasus pembobolan identitas nasabah Bank Kalsel lewat kartu debit ATM yang merupakan seorang narapidana (napi) di lembaga pemasyarakatan (lapas) di Bali, kini kemungkinan tersangka bakal bertambah lagi.
Direktur Reskrimsus Polda Kalsel Kombes Pol Suhasto melalui Plt Kasubdit V Tipidsiber AKP Kamaruddin mengungkapkan, dari hasil penyidikan sudah ditemukan satu orang lagi yang diduga kuat terlibat dalam kasus skimming tersebut.
“Kemungkinan bertambah satu (tersangka) lagi. Yang bersangkutan saat ini berada di Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli, Bali,” katanya, Rabu (16/11).
Menurutnya, peningkatan status tersangka terhadap satu pelaku memang belum resmi ditetapkan penyidik Ditreskrimsus Polda Kalsel.
“Jika nanti berstatus tersangka, artinya ada dua tersangka yang diyakini penyidik terlibat dalam kasus skimming Bank Kalsel,” ucap Kamaruddin.
Ia menegaskan, saat ini tim penyidik Ditreskrimsus Polda Kalsel tengah memburu sejumlah terduga pelaku lainnya.
Sebelumnya, petugas Ditreskrimsus Polda Kalsel melakukan penyidikan ke sejumlah daerah seperti DKI Jakarta, Sukabumi Jawa Barat, hingga Bali. Sebab, kasus kejahatan skimming ini berkaitan dengan bank daerah lain.
Akibat kejahatan perbankan lewat pembobolan rekening ATM ini, menimpa 94 nasabah Bank Kalsel dengan total kerugian senilai Rp 1,9 miliar pada Senin (1/8).
Namun, pihak Manajement Bank Kalsel pun mengganti seluruh dana nasabah yang yang hilang tersebut.
Sebelumnya, tim penyidik juga sudah menemukan alat bukti di ATM Bank Kalsel yang berada di SMKN 5 Banjarmasin. Alat yang diduga skimming itu terpasang pada kabel jaringan internet dengan posisi terpasang pada kabel LAN.
Sebagai informasi, skimming adalah tindakan kejahatan pencurian data pengguna ATM untuk membobol rekening. Untuk melancarkan aksi ini, pelaku kejahatan menggunakan alat khusus bernama scammer yang bentuknya mirip dengan mulut slot kartu ATM.
Begitu kartu dimasukkan ke dalam scammer, maka mesin itu akan secara otomatis merekam informasi dari kartu milik korban. jjr