Jumat, Juli 4, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

IDAI: Covid-19 Juga Bisa Sebabkan Gagal Ginjal

by matabanua
13 November 2022
in Mozaik
0
D:\2022\November 2022\14 November 2022\11\Hal 11\idai.jpg
(Foto:mb/web)

Covid-19 masih jadi penyakit yang harus diwaspadai hingga saat ini. Virus ini juga tak hanya menyerang pernapasan, tapi juga bisa menyerang organ lain, termasuk ginjal.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah mengatakan bahwa penyakit gagal ginjal juga bisa terjadi karena Covid-19.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\mengenal.jpg

Mengenal Retinol untuk Rahasia Kulit Awet Muda

3 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\8 buah.jpg

8 Buah Terbaik untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

3 Juli 2025
Load More

“Benar, ada gagal ginjal karena Covid-19,” kata Piprim dalam konferensi pers secara daring, Rabu (9/11).

Meski demikian, bukan berarti kasus gagal ginjal akut yang telah merenggut 190 nyawa anak Indonesia ini disebabkan oleh Covid-19. Rata-rata, hasil tes PCR Covid-19 pasien dinyatakan negatif.

“Tapi untuk kasus yang sedang terjadi saat ini, kan, sudah dipastikan karena obat yang mengandung kimia berbahaya. Jadi tidak bisa dibilang karena Covid-19,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Piprim bercerita baru-baru ini memang ada kasus gagal ginjal akut yang cukup unik. Seorang anak tidak bisa buang air kecil hingga empat hari. Anak tersebut juga mengalami demam yang cukup tinggi.

Kemudian, saat dirujuk ke rumah sakit dan dilakukan PCR Swab, hasilnya menunjukkan positif. Namun, setelah diperiksa anak tersebut juga sempat diberi obat yang kini dilarang digunakan karena mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

“Akhirnya diputuskan kita rawat sesuai dengan prosedur gagal ginjal akut. Kita beri antidotum, setelah dua hari dia membaik. Ini memang ada Covid-19 tapi dia dipastikan juga terkena toksin dari obat,” katanya.

Kata dia, meski Covid-19 bisa menyebabkan gagal ginjal, tapi pemeriksaan dan penanganan sesuai prosedur gagal ginjal akut tetap akan dilakukan.

“Kalau urgent yang dicek itu kita awal urine. Kalau dicurigai ada toksin, maka akan langsung diberikan antidotum,” jelasnya.

Untuk diketahui, hingga saat ini pemerintah telah menyimpulkan paparan EG dan DEG pada obat sirup jadi penyebab utama gagal ginjal akut.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 324 anak di Indonesia terkena gagal ginjal akut. Sebanyak 190 diantaranya dilaporkan meninggal dunia.

Gagal ginjal akut sendiri merupakan kondisi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba. Jika terlambat ditangani, kondisi ini bisa berujung fatal, termasuk menyebabkan kematian.web/ron

 

 

Tags: covid-19Gagal GinjalIDAIKemenkesPCR Swab
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA