
BANJARMASIN – Sebagian warga Kota Banjarmasin terpaksa harus mengulang tahap vaksinasi Covid-19. Pasalnya, dosis vaksinasi yang telah disuntikkan kepada mereka memasuki masa Drop Out (DO) atau terlewati.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengatakan berdasarkan laporan petugas puskesmas, jumlah warga yang harus mengulang dosis vaksin cukup banyak.
Namun, mantan Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan itu tidak mengungkapkan secara gamblang berapa jumlah pasti warga yang dosis vaksinnya mengalami DO.
“Dari informasi kawan-kawan puskesmas jumlah warga yang vaksinnya DO banyak, tapi untuk angka pastinya masih belum saya pegang,” ungkapnya, Rabu (9/11).
Berdasarkan SE Kemenkes Nomor SR.02.06/2/921/2022, drop out (DO) vaksin adalah masyarakat yang belum mendapat suntikan vaksin dosis kedua lebih dari enam bulan sejak vaksinasi dosis pertama. Begitu juga dengan dosis kedua.
Ramadhan menjelaskan, ada dua kemungkinan yang membuat dosis vaksin warga tersebut mengalami DO. Pertama, warga yang bersangkutan memang lupa menjalani vaksin tahap selanjutnya selama enam bulan. “Kedua, bisa juga karena faktor kekosongan vaksin,” ujarnya.
Status vaksin yang sudah DO sendiri ditentukan oleh sistem dan bisa dilihat langsung di aplikasi Peduli Lindungi.
“Jika di aplikasi menunjukkan sudah melewati jangka enam bulan dari vaksin sebelumnya, maka warga yang bersangkutan terpaksa mengulang lagi,” ujarnya.
Mengulang dosis vaksin yang ia maksud itu bukan berarti mengulang ke dosis pertama. Tapi hanya mengulang dosis terakhir yang dijalani.
“Misalnya sudah vaksin dosis satu dan dua, namun setelah itu tidak menjalani dosis booster selama enam bulan atau lebih. Maka vaksin yang disuntikkan adalah vaksin dosis kedua. Jadi, bukan mengulang dari dosis pertama,” tuturnya.
Ramadhan mengimbau agar masyarakat bisa melakukan vaksinasi sampai ke dosis booster, agar imun tubuh bisa terbentuk sempurna dalam menghadapi resiko paparan virus Covid-19.
Saat ini, Dinkes Banjarmasin mendatangkan kuota vaksin sebanyak 600 vial dengan jenis Pfizer yang sudah dibagikan ke masing-masing puskesmas dan rumah sakit di kota ini.
“Sekarang masyarakat sudah bisa mendapatkan dosis vaksin di puskesmas terdekat. Kalau kuota yang ada habis, segera kita mintakan lagi ke Dinkes Provinsi,” tuntasnya. dwi