
BANJARMAISN – Kontingen atlet cabang olahraga (cabor) Karate yang berjumlah 27 orang, akhirnya batal mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalsel XI Tahun 2022 di Hulu Sungai Selatan (HSS).
Mereka walkout dan mengundurkan diri dari ajang Porprov Kalsel XI 2022 ini setelah ada dugaan intimidasi dari oknum anggota TNI, yang juga sebagai panitia dan wasit cabor karate.
Advokat Supiansyah Darham menyampaikan, kedatangan mereka ke Polisi Militer Daerah Militer VI/Mulawarman Detasemen Polisi Militer (Denpom) VI/2 Banjarmasin di Jalan Gatot Subroto Banjarmasin, guna mendampingi para atlet Karate Kabupaten Banjar yang merasa dirugikan.
“Laporan kami sudah diterima, para atlet yang tidak ikut ini berpeluang meraih medali emas. Mereka diduga mendapat intimidasi dari oknum TNI melalui sambungan telepon,” ujarnya sambil menenteng tanda terima laporan pengaduan, Senin (7/11).
Manager Tim Karate Kabupaten Banjar Irwan Bora mengatakan, akibat intimidasi oleh oknum TNI berinisial SJ tersebut, pihaknya sangat dirugikan karena atlet karate Kabupaten Banjar layak bisa di pertandingkan, dan akhirnya gagal mengikuti event berlevel provinsi itu.
“Hari ini, kami datang sebagai bentuk upaya hukum atas ketidakadilan yang kami terima di Porprov Kalsel XI Tahun 2022 di Hulu Sungai Selatan (HSS),” ujar Anggota DPRD Kabupaten Banjar dari Fraksi Gerindra itu.
Ia menjelaskan, intimidasi dilakukan sebelum technical meeting. Saat itu, pihaknya mengajukan keberatan kepada panitia cabor karate Porprov Kalsel XI Tahun 2022, namun ternyata keberatan mereka tetap tidak diterima, dan akhirnya Kontingen Kabupaten Banjar memilih keluar ruangan.
“Karena beliau adalah oknum TNI, maka hari ini kami datang ke Denpom untuk melaporkannya. Mudah-mudahan pihak penyidik militer bisa menyelidiki dan mengambil keputusan yang seadil-adilnya,” harapnya.
Irwan Bora menyebutkan, SJ merupakan wasit juri di Porprov Kalsel XI Tahun 2022 di HSS, dan Ketua Wasit di Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kabupaten Banjar.
“Saya selaku Ketua Harian FORKI Kabupaten Banjar akan memberikan teguran keras. Kalau perlu dikeluarkan dari FORKI Kabupaten Banjar, karena sudah sangat merugikan FORKI Kabupaten Banjar,” tegasnya.
Atlet Karate Kabupaten Banjar Edwin Firman Saputra mengatakan, oknum TNI tersebut meminta dirinya mengirimkan semua data kejurprov. “Saya tidak punya data tersebut,” katanya. jjr