Jumat, Juli 11, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kota Banjarbaru Ibukota Provinsi Kalsel, Harus Bisa Jaga Keberagaman

by matabanua
7 November 2022
in Opini
0

Oleh: Noor Diani

Kota Banjarbaru resmi menjadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui penetapan UU No.8/2022. Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mengaku bersyukur dengan penetapan tersebut. Sehingga di saat yang sama penataan Kota Banjarbaru pun semakin digenjot. “Kami bersyukur. Dan menjadi PR (pekerjaan rumah) kami untuk menata Banjarbaru lebih komprehensif kembali. Jangan sampai Banjarbaru ini menjadi kota yang kumuh, sampah berserakan, sarana prasarana kurang baik, pemerintahan juga tidak berjalan bagus,” katanya saat berkunjung ke Kantor Kompas.com, Jumat (23/9/2022).

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\8\8\master opini.jpg

Menuju Negeri Bersih dan Berdaya

10 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\8\8\Nur Alfa Rahmah.jpg

Indonesia Darurat Perundungan Anak: Mencari Solusi Sistemik

10 Juli 2025
Load More

Total penduduk Kota Banjarbaru berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Banjarbaru, terus mengalami fluktuatif tiap tahun. Kini, tahun 2021 tercatat sebanyak 258.753 jiwa, naik dibanding pada 2020 hanya 253.442 jiwa. Dari demografi dikutip dari Wikipedia, suku bangsa yang menghuni Kota Banjarbaru, didominasi suku Banjar (56,17 persen) berasal dari berbagai daerah di Kalsel. Suku besar kedua adalah Jawa (32,78 persen) berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sisanya, Sunda (1,71 persen), Madura (1,36 persen), Batak (1,27 persen), Dayak (1,15 persen), Bugis (0,84 persen) dan suku-suku lainnya 4,74 persen.

“Saat ini, Kota Banjarbaru dikenal dengan penduduk yang heterogeny, karena terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan golongan. Dengan anugerah keberagaman ini, maka harus ada beberapa yang jadi perhatian dari pemangku kepentingan Kota Banjarbaru,” ucap Dokumentator Budaya Tionghoa-Banjar, Sugiharto Hendrata kepada jejakrekam.com, usai diskusi Ikat Kait Tionghoa Banjar di Rumah Oettara Banjarbaru, Rabu (12/10/2022) malam. Menurut dia, saat ini, di Banjarbaru memang belum nampak adanya pura, wihara maupun klenteng. Sebagai kota metropolitan yang menjadi bagian dari Banjarbakula, Sugiharto berharap keheterogenan ini bisa membuat kota ini makin warna-warni dan lebih hidup. (Jejakrekam, 15/10/2022).

Keberagaman atau pluralitas adalah fitrah dari Allah. Manusia diciptakan plural untuk saling mengenal, ada berbagai suku dan bangsa. Para penggaung pluralisme mengeklaim bahwa toleransi adalah solusi masalah keberagaman di tengah masyarakat. Padahal, ada bahaya nyata ide pluralisme yang sedang mengintai. Pluralitas (keberagaman) berbeda dengan pluralisme.

Menurut Wikipedia, plural atau pluralitas berarti kemajemukan atau keberagaman. Majelis Ulama Indonesia mendefinisikan pluralisme sebagai paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama; kebenaran setiap agama adalah relatif; setiap pemeluk agama tidak boleh mengeklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar, sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan hidup berdampingan di surga. Dalam pluralisme, tidak boleh ada klaim kebenaran bahwa hanya agamanya yang paling benar dan yang lain salah.

Para pengusung pluralisme agama seringkali mencari pembenaran bagi pendapatnya dari bermacam sumber. Termasuk yang berasal dari ajaran Islam. Pemikiran dalam tasawuf biasanya digunakan sebagai pintu gerbang untuk mencari pembenaran bagi gagasan syirik tersebut. Berbagai gagasan Ibn al-Arabi termasuk sering dijadikan acuan untuk memberi pembenaran bagi gagasan semua agama ialah sama benar. Mohd Sani Badron, seorang intelektual asal Malaysia yang pakar tentang Ibn al-Arabi membantah pandangan semacam ini melalui tulisannya: Ibn al-Arabi tentang pluralisme agama. Ibn al-Arabi bukanlah sosok yang menyamakan kebenaran setiap agama, sebagaiman sering digambarkan kelompok Transendentalis. Dalam tulisannya Mohd Sani Badron, yang menulis tesis Master dan disertasi Doktor tentang Ibn al-Arabi, menyimpulkan sebaliknya. Ibn al-Arabi menyatakan dengan jelas dan tegas bahwa orang-orang Yahudi dan Kristen adalah Kafir karena mengingkari kebenaran ajaran yang dibawa oleh Muhammad SAW.

Di dalam pluralitas terdapat kesatuan dan antara keduanya saling berhubungan. Dan bahwa Allah SWT telah menjadikan perbedaan sebagai fitrah manusia. Denganya seluruh manusia berbeda-beda dalam bentuk tubuhnya.

Seandainya tidak ada perbedaan dan kekhasan ini niscaya hidup ini akan menjadi pengulangan yang membosankan, yang padanya tidak ada keanekaragaman dan tidak bermakna. Tidak ada ijtihad dan tidak ada pembaruan, serta tidak ada saling dorong dan kompetisi untuk mewujudkan kebaikan, kemajuan dan peningkatan. Namun Islam tidak mentolerir paham pluralisme agama yang mengatakan bahwa sebaik-baik agama menurut Allah, ialah semangat mencari kebenaran yang lapang, tidak sempit, toleran, tanpa kefanatikan, dan tidak membelenggu jiwa. Ini adalah pendapat yang sangat bertentangan dengan surat al-Maidah ayat 3 yang mengatakan bahwa sebaik-baik agama dan agama yang diridhoi oleh Allah adalah Islam. (pps.unida.gontor.ac.id)

Jangan sampai karena keinginan menjadi kota metropolis sebagai konsekuensi dinobatkannya Banjarbaru sebagai ibukota provinsi, kota Banjarbaru terkena racun pluralisme. Berdasarkan dalil maupun fakta, Islam justru mampu mewujudkan kerukunan manusia. Hal ini tampak ketika Islam diterapkan di muka bumi ini, umat manusia bersatu, hidup rukun berdampingan dalam naungan sistem Islam.

 

 

Tags: BPSMajelis Ulama IndonesiaNoor Diani
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA