
YOGYAKARTA – Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan Biena Hairlambang mengingatkan bahayanya Social Engineering (soceng) bagi masyarakat Banua di era digital.
Hal itu disampaikannya saat menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan Media Gathring-Kinerja Perbankan Kalsel, dan Urgensi Modal Inti Bank Kalsel dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Kalsel, di Kantor OJK Regional Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (2/11) sore.
“Social Engineering atau Soceng saat ini perlu diwaspadai oleh masyarakat Banua. Karena modusnya banyak sekali, dan bahkan sudah sangat merugikan masyarakat melebihi investasi bodong,” ujarnya.
Bahkan menurutnya, hampir sebagian besar kasus soceng banyak disebabkan kelalaian masyarakat sendiri. Sehingga saat dilaporkan, pihak terkait kesulitan melakukan penindakan.
“Bahkan ada juga modus soceng yang merugikan masyarakat tanpa terasa. Sedikit-sedikit mereka ambil uangnya dari rekening setelah mendapatkan kode keamanan kita, lalu kita pun baru menyadarinya setelah uang sudah banyak habis terkuras,” tambahnya.
Karena itulah, untuk menghindari soceng, ia pun memberikan sejumlah tips, di antaranya mewaspadai penipu yang mengaku petugas bank, periksa keaslian petugas bank yang menghubungi kita, dan jangan posting data pribadi di media sosial.
“Kemudian aktifkan two-factor authentification, dan aktifkan notifikasi transaksi rekening dan cek histori secara berkala,” ujarnya.
Kepala Kantor OJK Regional 9 Kalimantan Riza Aulia Ibrahim mengatakan, masyarakat Kalsel harus waspasa terhadap bahaya soceng.
Oleh karena itu, OJK akan selalu siap memberikan informasi yang benar akan hal-hal terkait dengan perbankan, baik melalui media cetak, elektronik, dan lainnya. “Masyarakat di Kalsel harus waspasa akan bahaya Soceng,” ujarnya. rds