JAKARTA – Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp936 ribu per gram pada Selasa (1/11). Harga emas tercatat merosot Rp3.000 dari Rp939 ribu per gram pada perdagangan sebelumnya.
Senada, harga pembelian kembali (buyback) juga turun Rp3.000, dari Rp823 ribu menjadi Rp820 ribu per gram.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp520,3 ribu, 2 gram Rp1,82 juta, 3 gram Rp2,7 juta, 5 gram Rp4,47 juta, 10 gram Rp8,89 juta, 25 gram Rp22,11 juta, dan 50 gram Rp44,14 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp88,2 juta, 250 gram Rp220,25 juta, 500 gram Rp440,29 juta, dan 1 kilogram Rp880,5 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (h) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX melemah 0,17 persen menjadi US$1.637,9 per troy ons. Harga emas di perdagangan spot menguat 0,19 persen ke US$1.636,6 per troy ons pada pagi ini.
Senior Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan harga emas melemah hari ini. Harga emas tertekan oleh penguatan dolar AS dan naiknya imbal hasil obligasi AS menjelang pertemuan rapat kebijakan bank sentral AS (FOMC).
“Investor mengantisipasi The Fed yang akan kembali menaikkan suku bunga ‘jumbo’ 75 bps, membuat cost of holding emas semakin tinggi,” ujarnya.
Hari ini, Lukman memperkirakan harga emas internasional berada dalam rentang support US$1.615 per troy ons dan resistance US$1.645 per troy ons.
Sementara itu, nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.645 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (1/11) pagi. Mata uang Garuda melemah 47,5 poin atau minus 0,3 persen dari posisi sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Tercatat baht Thailand menguat 0,19 persen, yen Jepng menguat 0,26 persen, dan dolar Singapura menguat 0,15 persen.
Sedangkan, won Korea Selatan melemah 0,01 persen, yuan China minus 0,13 persen, peso Filipina minus 0,23 persen, rupee India minus 0,36 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.
Sementara itu, mata uang utama negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,21 persen, franc Swiss 0,09 persen, dan euro Eropa 0,13 persen, dolar Kanada 0,15 persen, dan dolar Australia menguat 0,33 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong memproyeksi rupiah masih akan melemah terhadap dolar AS pada hari ini.
Rupiah tertekan oleh penguatan imbal hasil obligasi AS yang naik karena pasar memproyeksi The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan.
Selain itu, data inflasi RI Oktober yang akan dirilis hari ini diperkirakan datar. Lukman menyebut hal tersebut meredakan ekspektasi kenaikan suku bunga oleh BI. “Hal ini semakin membuat rupiah kurang menarik dibandingkan dolar AS,” ujarnya.
Lukman memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.500 sampai Rp15.650 per dolar AS pada hari ini. cnn/mb06