
BANJARMASIN – Sejumlah tutup drainase berada dekat rumah dinas (rumdin) Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, di kawasan Kompleks Dharma Praja hilang dicuri oknum tidak bertanggung jawab.
Kabar ini pun sudah diketahui oleh Bidang Drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin.
Kabid Drainase Dinas PUPR, Hizbul Wathoni mengungkapkan, tutup lubang drainase yang hilang itu jumlahnya mencapai sembilan buah.
“Satu buah sudah kami ganti, karena kami masih ada punya satu penutupnya. Itu kami pasang karena dekat jalan masuk rumah warga, atau biasa dilalui warga,” ucapnya, Senin (31/10) siang.
Ia mengaku, tidak mengetahui persis kapan pencurian itu terjadi. Namun dari informasi yang diterima, warga pernah melihat saat pencuri sedang beraksi.
“Warga yang kebetulan melihat tak berani menegur kalau-kalau terjadi perkelahian. Informasi yang kami dapat, pencuri menggunakan mobil pikap,” jelas pria yang akrab disapa Thoni ini.
Satu tutup drainase itu, lanjutnya, beratnya puluhan kilogram. Harga satuannya sekitar Rp 2 juta.
Atas kejadian ini, pihaknya mengaku belum ada rencana untuk melaporkannya ke kepolisian, meskipun pencurian ini bukan kali pertama.
“Kita sudah berdiskusi dengan jajaran dan memutuskan untuk tidak melaporkannya,” tambahnya. Namun yang jelas, tutup drainase yang hilang menurutnya, akan diganti dengan yang baru pada tahun 2023 mendatang.
Sekarang ini, diakuinya, anggarannya sudah tidak ada. Kalau dianggarkan tahun ini pun, sudah tidak sempat lagi, karena sudah hendak akhir tahun. Untuk penanganan sementara, ditutup dengan papan.
“Tahun depan akan kami anggarkan sekaligus biaya pemeliharaan atau perbaikan saluran, apabila ada yang rusak. Dana yang dianggarkan per tahunnya sekitar Rp 200 juta. Tapi tahun depan, ada kemungkinan lebih,” jelas Thoni.
Untuk mengantisipasi agar pencurian tidak kembali terulang, ia mengaku sudah melakukan evaluasi. Penutup drainase yang terbuat dari besi dengan corak rumah adat khas Banjar bertipe ‘Bubungan Tinggi’ itu, akan diubah lagi menjadi penutup berbahan beton polos.
Tapi, menurutnya, itu hanya untuk penutup drainase di kawasan jalan lingkungan atau kompleks-kompleks saja.
Sedangkan di ruas jalan protokol, tetap mempertahankan memakai penutup berbahan besi dan bercorak rumah adat khas Banjar, bertipe ‘Bubungan Tinggi’ itu.
“Mungkin jadi perhatian dan perlu penekanan nanti tinggal waktu pemasangan penutup drainase berbahan beton,” pungkasnya.
Pemasangannya mesti hati-hati, lantaran penutup drainase berbahan beton itu harus dipasang dengan pas agar rapi dan tidak mudah rusak. “Khususnya bila ada pembersihan saluran drainase, dan hendak meletakkan atau memasang ulang penutup berbahan beton itu,” tutupnya. dwi