MARTAPURA – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin menghadiri tradisi budaya Banjar, Baayun Maulid di Bumi Cahaya Selamat (BCS) Martapura, Kabupaten Banjar pada Rabu (26/10).
Didampingi Staf Khusus, Rizal Akbar, Paman Birin di lokasi acara Baayun Maulud pun dipersilahkan untuk ikut diayun yang sudah disiapkan panitia.
Diiringi syair maulid dan shalawat, Paman Birin pun diayun secara gantian oleh Rizal Akbar dan Sulkan, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik.
Bupati Banjar, H Saidi Mansur melalui Sekdakab Banjar, Dr Mokhammad Hilman, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Kalsel Paman Birin atas dukungan dan kahadiran pada kegiatan Baayun Maulid yang diselenggarakan Pemkab Banjar bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Banjar itu.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Gubernur Kalsel Paman Birin atas dukungan dan kehadiran pada kegiatan Baayun Maulid ini di Kabupaten Banjar,” kata Hilman.
Baayun Maulid yang diselenggarakan Pemkab Banjar diikuti sebanyak 100 orang yang terdiri dari masyarakat umum, anak-anak dari ASN Pemkab Banjar dan PAUD.
Event ini diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang mana jatuh pada 12 Rabiul Awal, sembari mengharapkan keberkahan bagi anak-anak yang diayun yang diiringi sya’ir-sya’ir maulid.
Senang Tradisi Baayun Maulid Terus Ada
Kehadiran Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin ternyata menjadi sesuatu yang special bagi warga yang anak-anaknya ikut Baayun Maulid di Taman Bumi Selamat (CBS) Martapura, Rabu (26/10).
Selain Paman Birin ikut baayun maulid, Paman Birin pun juga ikut mengayun anak-anak yang sudah siap baayun. Bahkan, saat Paman Birin baayun, orang nomor satu itu memangku bayi yang merupakan putri bungsu Bupati Banjar, H Saidi Mansyur.
Selanjutnya, Paman Birin turut mentampung tawari dan mengayun anak-anak yang siap baayun maulid, secara begiliran diantarnya mulai anak bernama Putri Latifah, Nafiza dan Adira Azzahra.
Paman Birin pun mengaku senang melihat masyarakat yang senantiasa melestarikan budaya banua, salah satunya adalah baayun maulid. “Kecintaan kita pada budaya dan berupaya melestarikannya adalah wujud sebagai masyarakat yang berbudaya,” kata Paman Birin.
Maayun anak, sebut Paman Birin, bukan sembarang maayun anak, terlebih baayun maulid. Dimana ada do’a dan harapan yang mengiringi saat anak-anak diayun dalam ayunan.
“Mudah-mudahan anak-anak kita yang diayun, yang diiring syair mauid dan do’a dari orang tua, menjadi anak yang shaleh-shalehah, berbakti kepada orang tua, bangsa dan agama,” do’a Paman Birin. rny/adpim/ani
