
RANTAU – Wakil Menteri Pertanian RI Harvick Hasnul Qolbi menghadiri acara tanam dan panen cabe rawit Hiyung di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Selasa (25/10).
Wamentan menyampaikan rasa bangga atas sambutan hangat masyarakat dalam acara panen dan tanam padi cabe rawit di Kabupaten Tapin.
Ia mengatakan, dalam mengembangkan perekonomian masyarakat, tentu harus didukung oleh semua pihak.
“Kemajuan pertanian di Tapin tidak lain berkat kerja keras bupati yang sangat konsisten dalam memajukan pertanian di sini. Petani cabai saat ini wajib bergembira, karena harganya saat ini benar-benar pedas. Namun yang harus kita jaga ialah pengendalian inflasi, agar barang-barang dapat tetap terjangkau dan terbeli oleh masyarakat,” ujarnya.
Didampingi Bupati Tapin HM Arifin Arpan dan jajaran forkopimda setempat, dalam lawatannya wamentan menyempatkan diri untuk meresmikan dan menyerahkan kunci bedah rumah secara simbolis di Desa Pandahan, dan meninjau program padat karya di desa setempat.
Program bedah rumah 118 rumah tidak layak huni yang dilaksanakan dinas perumahan, pemukiman dan pertahanan yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Tapin, dilakukan di 12 kecamatan.
Wamentan juga menyaksikan kerja sama pengendalian inflasi antara Pemerintah Kota Palangka Raya dan Pemkab Tapin, yang ditandatangani Bupati HM Arifin Arpan MM bersama Sekretaris Daerah Kota Cantik
Harvick juga menyerahkan secara simbolis bantuan Alsintan prapanen dan pascapanen kepada Dinar Pertanian Tapin, yang terdiri atas bantuan APBN, APBD provinsi, APBD Kabupaten Tapin, dan DAK.
Bupati Tapin HM Arifin Arpan menyebutkan, luas pengembangan cabe rawit Hiyung di Bumi Ruhui Rahayu saat ini mencapai 450 hektar, dan luas lahan pertanian mencapai 61.000 hektar.
“Selain mengembangkan cabe, Tapin juga sedang mengembangkan tanaman jagung dan hortikultura yang akan terus dipertahankan,” katanya.
Saat ini, lanjut dia, Tapin memiliki bendungan yang telah diresmikan Presiden RI beberapa waktu lalu. “Selain menghasilkan sumber air baku mencapai 500 liter/detik dan dapat mengairi 6.000 hektar lahan pertanian, bendungan juga dapat dikembangkan untuk pengadaan listrik sebesar 3.3 MW, dan menjadi objek wisata di Kabupaten Tapin,” ujarnya. her