
BANJARMASIN – Kota berjuluk seribu sungai saat ini makin marak dengan fenomena botol air minuman kemasan terisi dengan air berwarna merah, yang diletakkan di depan maupun sudut pekarangan rumah.
Banyak warga yang bingung dengan keberadaan botol-botol berisi air berwarna merah tersebut. Setelah ditelaah, rupanya langkah itu berfungsi untuk mencegah kucing agar tidak kencing dan BAB di sekitar area yang sudah diletakkan botol.
Metode itu viral di media sosial dan dipakai oleh banyak masyarakat Banjarmasin agar si kucing tak lagi pup atau buang air kecil di area rumah.
Seperti yang ada di Gang Adil, Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara. Di sana, metode botol merah ini dipakai hampir seluruh warga. Walaupun tidak terlalu banyak botol yang dipasang, namun setiap rumah warga terlihat meletakkan botol berisi air merah untuk menangkal ulah si meong.
Warga setempat, Ida mengatakan, botol itu sengaja ditaruhnya di pekarangan rumahnya agar tidak ada lagi kucing yang kencing di pekarangan rumahnya.
“Kurang lebih sudah dua minggu botol itu ditaruh di sana,” ucapnya.
Ia menceritakan, cara mengusir kucing dengan metode tersebut didapatkannya dari saudaranya. “Di tempat saudara saya sama seperti ini. Katanya ampuh untuk mengusir kucing supaya tidak pup dan kencing sembarangan lagi,” katanya.
Modalnya pun murah, cuma botol bekas, air kran dan bisa sirup merah, atau kasumba merah.
Dan benar saja, katanya, setelah dicoba cara itu ampuh untuk mengusir kucing. Pasalnya sebelum ia meletakkan botol-botol tersebut, pekarangan rumahnya sering sekali dimasuki kucing dan dikencingi.
“Bau kencingnya itu sangat mengganggu, apalagi cucu-cucu saya sering main di pekarangan ini. Setelah kita taruh botol ini Alhamdulillah sudah berkurang,” katanya.
Apakah benar cara tersebut mampu membuat kucing untuk tidak buang air sembarangan?
Mata Banua pun lantas mencoba mencari jawaban tersebut kepada Medic Vetereenir Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, drh Annang Dwijatmiko.
Salah satu dokter hewan yang bertugas di DKP3 Kota Banjarmasin itu tak menampik, jika fenomena botol merah ini sedang viral dan banyak diikuti oleh masyarakat.
Bahkan tak sedikit masyarakat yang menanyakan hal itu kepada dirinya langsung. Apakah metode tersebut ampuh atau tidak.
“Kemungkinan besar metode ini awalnya datang dari negeri sakura, Jepang,” ucapnya saat ditemui awak media di Kebun Binatang Mini (KBM) Jahri Saleh, Banjarmasin, Rabu (19/11) siang.
Kendati demikian, Annang menekankan, warna air yang dipakai dalam botol tersebut sebenarnya sama sekali tidak mempengaruhi kucing untuk tidak membuang air besar atau kotorannya di area sana.
“Kucing itu matanya sama sekali tidak melihat dengan warna alias buta warna. Dia (kucing) hanya bisa melihat hitam dan putih,” jelasnya.
Menurut dia, yang membuat kucing tidak pup di area yang ada botolnya itu, kemungkinan bunyi dari botol yang jatuh ketika disenggolnya atau bunyi dari gemericik airnya. “Jadi, bukan karena warna air merahnya,” tandasnya.
Namun, Annang menyebut bahwa itu pun hanya beberapa saat saja. Hal itu dikarenakan sifat alami kucing yang teritori. Sehingga jika ada sedikit hal baru yang dianggapnya mengganggu, maka si kucing akan pindah.
“Pindahnya sementara saja. Ketika si kucing sudah mulai terbiasa, maka akan kembali lagi. Jadi metode botol merah ini tidak ada jaminan kucing tidak lagi membuang kotoran di area sana,” pungkasnya. dwi