Minggu, Agustus 10, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Fenomena Botol Merah Makin Marak

by matabanua
19 Oktober 2022
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2022\Oktober 2022\20 Oktober 2022\5\hal 5\Diyakini masyarakat  botol yang berisi air berwarna merah dapat menangkal kucing untuk tidak membuang air kecil maupun besar.jpg
BOTOL berisi air berwarna merah sengaja ditaruh di dekat pot bunga. Masyarakat meyakini langkah ini dapat menangkal kucing tidak buang air kecil maupun besar.( Foto:mb/dwi)

BANJARMASIN – Kota ber­juluk seribu sungai saat ini makin marak dengan fenomena botol air minuman kemasan terisi dengan air berwarna merah, yang diletakkan di depan maupun sudut pekarangan rumah.

Banyak warga yang bingung dengan keberadaan botol-botol berisi air berwarna merah tersebut. Setelah ditelaah, rupa­nya langkah itu berfungsi untuk mencegah kucing agar tidak kencing dan BAB di sekitar area yang sudah diletakkan botol.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\8 Agustus 2025\5\hal 5\Titian Kampung Hijau ambruk.jpg

Titian di Kampung Hijau Akhirnya Ambruk

7 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\8 Agustus 2025\5\hal 5\BIAS 2025 di Kalsel resmi dicanangkan dengan target capaian 90 persen.jpg

BIAS 2025 Targetkan Imunisasi HVP 90 Persen

7 Agustus 2025
Load More

Metode itu viral di media sosial dan dipakai oleh banyak masyarakat Banjarmasin agar si kucing tak lagi pup atau buang air kecil di area rumah.

Seperti yang ada di Gang Adil, Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara. Di sana, metode botol merah ini dipakai hampir seluruh warga. Walaupun tidak terlalu banyak botol yang dipasang, namun setiap rumah warga terlihat meletakkan botol berisi air merah untuk menangkal ulah si meong.

Warga setempat, Ida menga­takan, botol itu sengaja ditaruh­nya di pekarangan rumahnya agar tidak ada lagi kucing yang kencing di peka­rangan rumahnya.

“Kurang lebih sudah dua minggu botol itu ditaruh di sana,” ucapnya.

Ia menceritakan, cara meng­usir kucing dengan metode tersebut didapatkannya dari saudaranya. “Di tempat saudara saya sama seperti ini. Katanya ampuh untuk mengusir kucing supaya tidak pup dan kencing sembarangan lagi,” katanya.

Modalnya pun murah, cuma botol bekas, air kran dan bisa sirup merah, atau kasumba merah.

Dan benar saja, katanya, setelah dicoba cara itu ampuh untuk mengusir kucing. Pasalnya sebelum ia meletakkan botol-botol tersebut, pekarangan rumahnya sering sekali dimasuki kucing dan dikencingi.

“Bau kencingnya itu sangat mengganggu, apalagi cucu-cucu saya sering main di pekarangan ini. Setelah kita taruh botol ini Alhamdulillah sudah berkurang,” katanya.

Apakah benar cara tersebut mampu membuat kucing untuk tidak buang air sembarangan?

Mata Banua pun lantas mencoba mencari jawaban ter­sebut kepada Medic Vetereenir Dinas Ketahanan Pangan, Per­tanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, drh Annang Dwijatmiko.

Salah satu dokter hewan yang bertugas di DKP3 Kota Banjar­masin itu tak menampik, jika fenomena botol merah ini sedang viral dan banyak diikuti oleh masyarakat.

Bahkan tak sedikit masya­rakat yang menanyakan hal itu kepada dirinya langsung. Apakah metode tersebut ampuh atau tidak.

“Kemungkinan besar metode ini awalnya datang dari negeri sakura, Jepang,” ucapnya saat ditemui awak media di Kebun Binatang Mini (KBM) Jahri Saleh, Banjarmasin, Rabu (19/11) siang.

Kendati demikian, Annang menekankan, warna air yang dipakai dalam botol tersebut sebenarnya sama sekali tidak mempengaruhi kucing untuk tidak membuang air besar atau kotorannya di area sana.

“Kucing itu matanya sama sekali tidak melihat dengan warna alias buta warna. Dia (kucing) hanya bisa melihat hitam dan putih,” jelasnya.

Menurut dia, yang membuat kucing tidak pup di area yang ada botolnya itu, kemungkinan bunyi dari botol yang jatuh ketika disenggolnya atau bunyi dari gemericik airnya. “Jadi, bukan karena warna air merahnya,” tandasnya.

Namun, Annang menyebut bahwa itu pun hanya beberapa saat saja. Hal itu dikarenakan sifat alami kucing yang teritori. Sehingga jika ada sedikit hal baru yang dianggapnya mengganggu, maka si kucing akan pindah.

“Pindahnya sementara saja. Ketika si kucing sudah mulai terbiasa, maka akan kembali lagi. Jadi metode botol merah ini tidak ada jaminan kucing tidak lagi membuang kotoran di area sana,” pungkasnya. dwi

 

 

Tags: BABBotol MerahDKP3) Kota Banjarmisindrh Annang Dwijatmiko
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA