
BANJARMASIN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin memberikan edukasi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pelambuan, Selasa (18/ 10).
Suasana di SLBN Pelambuan Banjarmasin itu pun mendadak riuh, ketika BPBD melakukan simulasi di lingkungan sekolah. Ketika itu, terlihat asap mengepul, disusul munculnya api yang berkobar di salah satu ruang kelas yang berada persis di lantai II.
Tak cukup sampai di situ, gempa bumi kemudian menggoyang gedung fasilitas pendidikan yang beralamat di Jalan Barito Hulu, Kecamatan Banjarmasin Barat itu.
Siswa-siswi berhamburan ke luar bangunan gedung. Berkumpul di tengah lapangan. Yang kesulitan, dipapah oleh guru dan siswa lain.
Guru beserta siswa yang tampak terlatih, bertindak cepat. Ada yang memadamkan api dengan peralatan yang tersedia. Ada pula yang membantu evakuasi, hingga mengobati korban luka. Itulah gambaran skenario simulasi kesiapsiagaan bencana di sekolah tersebut.
Peserta simulasi tidak hanya guru. Tapi, juga melibatkan siswa-siswi di situ. Baik yang masih duduk di jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga siswa-siswi jenjang sekolah menengah atas (SMA).
Sandi (17), salah satu siswa tampak antusias. Ia mengaku bangga bisa mengikuti simulasi itu. Meskipun, ia hanya kebagian peran sebagai siswa yang mesti mencari tempat berlindung. Atau sekadar berlari menuju ke tengah lapangan.
“Hebat. Dari sini (tengah lapangan) saya melihat api di situ dipadamkan sangat cepat,” ujarnya.
Siswa SMPLB itu juga masih mengingat jelas, apa yang dilakukan bila terjadi bencana.
“Menjauh sebisa mungkin dari tempat bencana. Kemudian mencari tempat yang aman. Bukan menghampiri, atau malah menonton,” ujarnya.
Meski simulasi kesiapsiagaan bencana di SLBN itu baru pertama kali digelar, hasilnya cukup mencengangkan. Namun, hasil itu tidaklah datang secara instan.
Mereka adalah siswa-siswi berkebutuhan khusus. Perlu banyak persiapan. Siswa-siswi perlu ditatar secara ekstra. Sebelum akhirnya menjalani simulasi, siswa-siswi terlebih dahulu dijejali rangkaian materi.
“Alhamdulillah, berjalan dengan lancar. Senang sekali melihat perkembangan anak-anak,” ujar Kepala SLBN Pelambuan Banjarmasin, Salmah.
Menurutnya, simulasi tersebut yang digelar di sekolahnya itu sangat penting. Sebab, di kawasan Kelurahan Pelambuan, sering kali terjadi musibah kebakaran.
Maka, penting kiranya membekali siswa-siswi di sana dengan kesiapsiagaan bencana. Utamanya, ketika terjadi bencana kebakaran. Tujuannya, agar siswa-siswi menjadi tahu.
Menurut Salmah, ketidaktahuan membuat banyaknya korban jiwa yang jatuh di kalangan difabel saat bencana terjadi.
“Biasanya, lantaran kekhususannya, kadang-kadang mereka justru mendekati lokasi bencana. Maka dari itu, edukasi ini kami berikan,” tekannya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Banjarmasin, Fahruraji mengatakan, pihaknya mengaku bangga dengan apa yang dilakukan SLBN Pelambuan Banjarmasin.
“Pihak sekolah menyadari bahwa bangunan sekolah ini berada di kawasan yang rentan bencana seperti kebakaran dan banjir,” ujarnya.
Berangkat dari situ, di sekolah tersebut juga dibentuk satuan tugas pendidikan aman bencana. Di sekolah itu, tampak juga disediakan jalur evakuasi.
Hasilnya, menurut Fahruraji, antara siswa-siswi maupun dewan guru sangat kompak.
“Jadi saya rasa, ketika terjadi bencana, bisa langsung menyelamatkan anak-anak tanpa ada korban jiwa, atau meminimalisir hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Fahrurazi juga memuji langkah yang dilakukan pihak sekolah tersebut. Ia berharap, sekolah-sekolah lain bisa meniru upaya yang dilakukan SLBN Pelambuan Banjarmasin.
“Kami kerap meminta sekolah-sekolah yang berada di kawasan rawan bencana, agar membentuk sekolah tanggap bencana. Alhamdulillah, justru yang pertama kali menyambutnya adalah SLBN ini,” ujarnya.
Ia sangat mengapresiasi langkah yang telah dilakukan SLBN Pelambuan tersebut. “Mudah-mudahan apa yang dilakukan ini, bisa menginspirasi sekolah lainnya,” tandasnya. dwi