
PELAIHARI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut (Tala) tengah fokus mengendalikan dampak inflasi daerah, setelaherjadinya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
Sejumlah cara disiapkan oleh Pemkab Tala untuk pengendalian inflasi tersebut dengan cara menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Pemkab Tala telah menyiapkan anggaran lebih kurang Rp13,9 miliar.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tala, Eko Trianto mengatakan penanganan dampak inflasi 2022 anggaran 2 persen dari Dana alokasi Umum (DAU).
Anggaran daerah harus disisihkan untuk bantuan langsung tunai sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07/2022 yang diterbitkan pada tanggal 5 September 2022.
Menurutnya, Pemkab Tala telah melakukan koordinasi dengan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) terkait untuk mendapatkan calon penerima BLT tersebut.
Ia menyebutkan, BLT ini akan disalurkan melalui Dinas Sosial, DKPP dan KOPDAG adapun untuk Dinas Perhubungan penyalurannya diserahkan ke Dinsos.
Penerimaan BLT disepakati untuk satu orang penerima sebesar Rp 300 ribu dalam satu bulan, disalurkan secara bertahap selama tiga bulan.
Eko menyebutkan, Dinas Sosial akan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap pertama, kedua dan ketiga sasarannya disabilitas, lanjut usia, usaha kecil, tukang ojeg dan sopir.
Dengan jumlah keseluruhan sebanyak 6.753 penerima dan total anggaran sekitar Rp6 miliar lebih. “Penyaluran BLT ini melalui Bank Kalsel dan direncanakan setelah anggaran perubahan selesai,” katanya. ris/ani