
BANJARMASIN – Penelaahan dan penyerapan aspirasi DRD Kota Banjarmasin daerah pilihan Banjarmasin Utara dengan konstituennya di kelurahan Antasan Kecil Timur (AKT) mencuat tingginya angka stunting anak. Terdata anak yang memiliki risiko stunting atau anak tumbuh lebih pendek dari umurnya sebanyak 400 kasus.
Tingginya kasus tersebut menjadi perhatian serius anggota DPRD Kota Banjarmasin Zainal Hakim. Apalagi jumlah kasus hingga 400 anak yang semestinya bisa ditekan.
“Banyaknya anak yang resiko stunting ini sesegeranya harus ditangani, mungkin tak hanya BKKBN namun semua dinas,” ucapnya.
Penting diperhatikan juga oleh pemko Banjarmasin bahwa penanganan dan penurunan angka stunting merupakan program nasional yang gencar dicanangkan pusat. “Jadi semua memang harus kerja sama, selain juga Dinas Kesehatan, posyandu serta masyarakat agar turut mendukung penangan stunting mulai dari lingkungan keluarganya,” harapnya.
Sementara, anggota dewan lainnya, Amalia Handayani minta Dinkes Banjarmasin bisa secepatnya merespons permasalahan stunting ini, agar tidak terjadi peningkatan kasus selanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa harus diketahui sejak dini pada remaja putri bahwa pencegahan stunting ini tidak hanya dari bayi namun mulai dari si penganten, calon ibu hamil serta perlunya edukasi terkait pernikahan usia dini. “Faktor itu turut menunjang meningkatnya angka stunting,” ucapnya.
Terkait permasalahan stunting ini dirinya juga mengimbau masyarakat khususnya menengah kebawah segera melapor ke RT maupun kelurahan untuk dapat direspons.
“Sehingga bisa ditangani dengan membantu pemeriksaan kesehatan hingga pemberian makanan tambahan, “katanya. via