
BANJARMASIN – DPRD Kota Banjarmasin daerah pilihan Banjarmasin Utara menyerap aspirasi rakyat warga setempat terhadap pembangunan fisik, SDM di wilayah tersebut.
Salah satu warga Sungai Jingah menyampaikan agar pembangunan jembatan Sungai Jingah-Sungai Bilu seperti yang dijanjikan walikota Ibnu Sina segera dapat terbangun.
“Kami minta realisasi pembangunan jembatan Sungai Jinggah – Sungai Bilu dapat segera direalisasikan, mengingat kawasan di sekitar mesjid Jami sering menjadi langganan macet,” ujarnya ketika menyampaikan aspirasi di kantor Kecamatan Banjarmasin Utara, Kamis (13/11).
Menurutnya, di kawasan sepanjang Sungai Jinggah arus lalu lintas juga sudah sangat tinggi. Apalagi jalur tersebut salah satu jalur terdekat menuju tengah kota baik ke Banjarmasin Tengah atau Banjarmasin Timur.
Para anggota dewan yang hadir Isnaini dan Sukhrowardi juga sangat mendukung dan memperjuangkan keinginan warga Sungai Jingah.
“Kami juga berharap paling tidak tahun depan dapat direalisasikan pembangunan jembatan tersebut mengingat tingginya kemacetan di Sungai Jingah,” kata Sukhrowardi.
Menurutnya, dewan juga telah memasukkan dalam rancangan KUA – PPAS tahun 2023. “Tinggal bagaimana saja nanti anggarannya yang memang harus menyesuaikan dengan kemampuan daerah,” tuturnya.
Senada, Zainal Hakim mengatakan jembatan Sungai Jingah-Sungai Bilu merupakan program lama yang ditunggu-tunggu masyarakat. “Tahun 2017 sudah digulirkan namun karena perubahan DED hingga kini belum terlaksana,” katanya.
Memang, lanjutnya untuk membangun jembatan yang melintas sungai besar tersebut sangat mahal. Prediksi tahun 2017 saja, anggaran untuk membangun jembatan Sungai Jingah-Sungai Bilu sekitar Rp 140 miliaran. “Mungkin karena anggarannya yang dibagi-bagi sehingga perlu ada lobi-lobi lagi ke propinsi atau pusat untuk bisa membantu dalam anggarannya,” jelasnya.
Baginya, sebagai anggota dewan yang juga bermukim di kawasan Banjarmasin Utara juga sangat mendambakan dibangun jembatan tersebut. “Karena memang jalan Sungai Jingah dan Pasar Lama atau Jalan Sulawesi sangat padat sehingga perlu ada jalur alternatif pemecah kemacetan,” ujarnya. via