
BANJARMASIN – Parade perahu hias dan jukung hias di kawasan Sungai Martapura, menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta MTQ Nasional XXIX yang datang ke Kalimantan Selatan.
Kegiatan Malam Ta’aruf dalam rangkaian pelaksanaan MTQ XXIX, Selasa (11/10) malam tersebut, berlangsung meriah. Belasan perahu dan jukung hias berlalu lalang melewati kawasan Menara Pandang hingga Siring 0 Kilometer, Kota Banjarmasin.
“Pertunjukan atau atraksi ini menjadi daya tarik bagi tamu-tamu kita yang datang dari seluruh Indonesia,” ungkap Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Tak hanya itu, puluhan acil pedagang Pasar Terapung sengaja dihadirkan memeriahkan event nasional ini, guna memperkenalkan bahwa Banjarmasin merupakan Kota Sungai.
“Kita sekaligus memperkenalkan Kota Seribu Sungai. Dan mudah-mudahan para tamu dari kafilah luar daerah terhibur menyaksikan perahu tanglong dan pasar terapung ini,” ujarnya.
Suasana wisata sungai ini, lanjut Ibnu, akan menjadi beranda depan pariwisata di Kalsel. Apalagi venue gelaran MTQ Nasional berada di Masjid Sabilal Muhtadin, yang tepat berada di kawasan Siring Jenderal Sudirman. Jadi wajar pawai dilaksanakan di Sungai Martapura.
Ibnu menjelaskan, untuk wisata Pasar Terapung Banjarmasin akan terus digelar selama gelaran MTQ Nasional berlangsung.
“Kita buka di Dermaga Apung, dan ada juga pojok UMKM Siring Menara Pandang. Sehingga masyarakat bisa terhibur di sela-sela mengikuti MTQ,” pungkasnya, seraya mengajak warga datang ke Siring Banjarmasin, karena di sini merupakan spot terbaik untuk menikmati wisata seribu sungai.
Dari pantauan, ratusan lebih warga menyaksikan belasan perahu hias dilengkapi lampion yang berlalu lalang di sungai Martapura.
Keindahan makin nampak saat kelotok hias melewati kawasan Menara Pandang, yang dihiasi indah dengan lampu warna-warni.
“Ini baru pertama kali kita lihat ada perahu dihiasi dan berlayar. Saya cukup antusias dan sangat berkesan,” ungkap Syafaruddin, salah satu pendamping peserta MTQ Nasional dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebelumnya, kata dia parade ta’aruf hanya dilaksanakan di darat. Namun di Banjarmasin, pawai taaruf memanfaatkan sungai.
“Ini menjadi ciri khas Banjarmasin yang menampilkan perahu hias,” tuturnya.
Selain di sungai, gelaran Malam Taaruf juga dimeriahkan dengan kegiatan di panggung yang menampilkan pentas seni islami. Dari panggung ini terdengar lantunan lantunan musik islami serta syair-syair selawat kepada Nabi Muhammad SAW. dwi