Rematik atau rheumatoid arthritis merupakan penyakit radang sendi yang dapat menyerang seluruh sendi pada tubuh. Namun, sendi yang paling sering diserang pada rematik adalah pergelangan kaki, buku-buku jari, lutut, dan pergelangan kaki.
Penyebab rematik sendiri cukup beragam, salah satunya karena faktor keturunan dan usia.
Melansir dari Mayoclinic, rematik merupakan peradangan sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Kondisi ini bisa terjadi saat sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.
Penyakit ini juga tidak boleh dianggap remeh, karena termasuk penyakit menahun yang gejala serangannya bisa datang dan pergi.
Untuk mencegah terjadinya rematik, Anda perlu mengetahui apa saja penyebab dan gejalanya sebagai langkah pencegahan.
Berikut beberapa penyebab rematik, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Usia
Merujuk CDC, rematik dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering menyerang usia paruh baya. Penyakit ini kemungkinan meningkat dengan bertambahnya usia.
Kondisi ini normal terjadi, sebab semakin tua, fungsi tubuh setiap orang akan makin menurun, termasuk fungsi sendi.
2. Faktor keturunan
Orang yang terlahir dengan gen genotipe human leukocyte antigen (HLA) kelas II dapat membuat rematik seseorang bertambah parah.
Selain itu, risiko rematik akan semakin tinggi jika gen-gen tersebut terpapar pada faktor lingkungan, seperti merokok, atau saat mengalami obesitas.
Oleh sebab itu, menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi minuman sehat dapat dilakukan untuk membuat risiko terkena rematik semakin tinggi.
3. Jenis kelamin
Dalam laman Medicalnewstoday, wanita dilaporkan cenderung memiliki risiko mengalami rematik 2-3 kali lebih besar ketimbang pria. Hal itu karena pada wanita, ada hubungan antara hormon dan timbulnya rematik.
Wanita diketahui memiliki hormon estrogen yang terkadang dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sistem kekebalan tubuh atau sistem imun sehingga salah satunya bisa mengembangkan radang sendi.
4. Merokok
Semakin banyak Anda merokok, semakin tinggi peluang Anda terkena rematik. Merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena rematik, terutama jika Anda memiliki kecenderungan genetik untuk terserang penyakit radang sendi.
Selain itu, merokok juga dikaitkan dengan tingkat keparahan penyakit rematik yang lebih berbahaya.
5. Obesitas
Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami rematik. Dalam studi juga ditemukan, menyebutkan bahwa semakin gemuk seseorang, maka semakin tinggi juga risiko terhadap rematik.
Hal itu karena obesitas mungkin dapat mengembangkan rematik sebab adanya beban atau tekanan berlebih yang ditopang oleh sendi-sendi pada tubuh.
Rematik memiliki sejumlah gejala yang harus diwaspadai. Tanda dan gejala dari penyakit rematik sangat beragam tergantung dari tingkat keparahannya. web/ron