
BANJARMASIN – Usia kota Banjarmasin telah mencapai 496 tahun. Sebagai kota tua, namun seiring dengan pesatnya pertumbuhan pendudukan dan pembangunan, kota ini masih dipusingkan dengan banjir karena drainase macet.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Taufik Husin, saat diminta komentarnya mengenai persoalan kota. Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, jajaran pemko Banjarmasin perlu kerja keras, dalam pembenahan kota, lebih-lebih saat turun hujan lebat, semua jalan protokol tergenang karena saluran drainase yang kurang bagus.
“Kondisi drainase kota yang buruk, akibat pengelolaannya tidak benar, padahal pembuatan drainase itu, salah satu faktor pendukung dari infrastruktur,” katanya.
Ia menegaskan, di usia 496 tahun ini, semestinya Pemko Banjarmasin melalui dinasnya, semua persoalan kota sudah dapat terselesaikan dengan baik pula. “ Dinas PUPR agar menjalankan programnya dengan benar serius, tidak asal-asalan membangun drainase,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan drainase harus surat nadi dengan sungai disekitarnya. Tidak bisa terpisahkan karena sungai sebagai penampungan dan tempat saluran air, apabila terjadinya hujan turun dengan kondisi lebat.
“Kita melihat kondisi drainase yang dilaksanakan dinas, masih belum maksimal dan masih banyak bermasalah dan tak berfungsi sebagai penampungan dan saluran air hujan,” tegasnya.
Selain itu, agar tidak menimbulkan permasalahan, khususnya disaat musim penghujan, semestinya pada musim kemarau, dinas terkait dapat memprogramkan pekerjaan untuk melakukan pembenahan itu. Mengingat jalan yang mengalami genangan air, merupakan jalan utama sebagai transportasi penting bagi masyarakat, maka pemerintah kota melalui dinas terkait juga lebih memperhatikan.
“Kita berharap keseriusan dinas terkait dalam melakukan penanggulangan ata terjadinya genangan air hujan sehingga cepat teratasi segera mungkin,” jelasnya. via
,