Minuman manis memang enak. Tapi awas jangan keseringan. Seperti diketahui kebanyakan makanan dan minuman manis bakal berbahaya buat kesehatan dan juga lingkar pinggang.
Minuman manis terutama pada wanita disebut-sebut bisa menyebabkan sindrom ovarium polikistik atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
Apa benar PCOS salah satunya disebabkan minuman manis?
Teh hingga kopi kekinian, boba, dan minuman rasa-rasa lainnya bisa dibilang tengah jadi primadona. Banyak yang suka minuman ini, terutama para wanita. Dokter Kandungan di Rumah Sakit YPK Mandiri Andon Hestiantoro mengatakan minuman manis bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satunya penyakit Polycystic Ovary Syndrom (PCOS).
“Sangat berbahaya, terutama jika tidak dibatasi. Kita juga tidak tahu seberapa banyak gula yang terkandung dalam minuman manis,” kata Andon saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (26/9).
Kata Andon, kebiasaan konsumsi gula berlebih terutama pada minuman manis kemasan memang berbahaya. Minuman manis kemasan ini tidak hanya mengandung gula tapi juga kalori dan lemak yang sangat tinggi.
Saat Anda mengonsumsi kalori dan gula berlebihan, maka bisa memicu terjadinya resistensi insulin dan obesitas. Termasuk obesitas sentral.
Saat kadar insulin meningkat bukan hanya penyakit seperti diabetes yang didapat. Tapi juga bisa berakhir dengan gangguan kesuburan berupa gangguan ovulasi.
“Penyakit ini disebut dengan istilah Sindrom Ovarium Polikistik atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS),” katanya.
Menurut Andon, gula pada dasarnya tidak berbahaya asal dikonsumsi wajar. Maksimal gula yang dikonsumsi tidak boleh lebih dari enam sendok teh per hari.
Saat PCOS menyerang, akan ada beberapa hal yang dialami pasien. Biasanya pasien mengalami gangguan makan hingga gangguan kecemasan. Hal paling parah yang bisa dialami pasien adalah kemandulan.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi gula. Maksimal gula yang boleh dikonsumsi per hari hanya enam sendok teh saja.
“Akan lebih baik lagi kalau kurang, karena di nasi dan sayuran saja sudah ada kandungan gulanya,” kata Andon. web
