BANJARMASIN – Memasuki akhir September 2022, progres proyek penggantian jembatan Sulawesi II sudah mencapai 60 persen. Sebelumnya, proyek penggantian jembatan yang menghubungkan Kelurahan Pasar Lama dan Sungai Jingah itu, mulai dikerjakan pada awal Juli 2022 lalu.
“Pemasangan tiang pancang kedua sisi jembatan sudah selesai. Semoga Oktober sudah bisa dilakukan pemasangan ericsson girder beton pelengkung,” ucap Kabid Jembatan dan Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin Dedy Hamdan di Banjarmasin,
Ia menerangkan, satu sisi pile slab jembatan sudah selesai dikerjakan pengecoran dan tinggal menunggu umur beton.”Sedangkan untuk sisi jalan Sulawesi sedang menunggu persiapan pengecoran pilar,” ungkap Dedy.
Ia mengakui, awal-awal pengerjaan sempat terkendala dengan aktivitas lalu lintas yang cukup padat. Terutama pada jam-jam sibuk. “Tapi sekarang sudah lancar. Karena masyarakat sudah banyak yang tahu ada pengerjaan jembatan,” pungkasnya.
Dedy menyebut, bahwa jembatan Sulawesi II akan lebih landai dibandingkan jembatan I. Jika jembatan Sulawesi I bentangnya hanya 20 meter, maka bentang Jembatan Sulawesi II sepanjang 30 meter.
“Jadi saat akan naik jembatan bakal lebih mulus karena lebih landai,” jelasnya.
Hal senada, juga disampaikan Achmad Wahyudi, Project Manager Penggantian Jembatan Sulawesi II mengungkapkan, terjadi perbedaan jarak bentang pilar ke pilar antara jembatan Sulawesi I dengan Sulawesi II yang menelan biaya sekitar Rp15,3 Miliar itu.
“Kalau jembatan Sulawesi I jaraknya 20 meter. Sedangkan jembatan Sulawesi II jaraknya 30 meter. Jadi lebih lantai permukaan lantai jembatannya,” ungkapnya saat ditemui di lokasi proyek, Senin (26/09).
Begitu juga dengan kendala di lapangan, lanjut Wahyudi hanya terjadi di awal-awal pengerjaan. Yakni berkaitan dengan arus lalu lintas yang padat.
“Tapi setelah ada koordinasi dengan Polresta dan Dinas Perhubungan semuanya bisa lancar. Kalau terkait cuaca relatif aman,” tandasnya.
Lebih jauh, Ia menyampaikan, progres real penggantian jembatan Sulawesi II di lapangan sebenarnya sudah mencapai 62 persen.Ia menambahkan, bahwa saat ini pengerjaan struktur jembatan untuk sisi jalan Masjid Jami sudah selesai. Sementara untuk sisi jalan Sulawesi akan dilakukan pengerjaan pembesian dan pengecoran, pada 29 September nanti.
“Perkiraan 11 Oktober pengerjaan beton selesai semua.Kalau sudah, akan kita lakukan pemasangan girder ericsson di atas, kemudian pengecoran lantai. Perkiraan dua pekan selesai. Kalau bisa 21 hari setelah pengecoran sudah bisa dilewati,” jelasnya.
Di sisi lain, Ia mengakui, bahwa permasalahan yang ditemui di Banjarmasin adalah penurunan oprit. Faktor penyebabnya adalah daya dukung setelah abutment, tidak tercapai maksimum.
“Makanya pembuatan oprit kita buat per layer. Kita padatkan, lalu kita test. Agar ketahuan maksimumnya. Meski tetap ada penurunan tapi tidak begitu signifikan. Karena memang lahan rawa,” tuntasnya.
“Kontraknya selesai 31 Desember 2022. Tapi kita targetkan bisa selesai pertengahan Desember. Agar sisanya tinggal pengerjaan finishing,” tutup Wahyudi. dwi/rds
