Jakarta – Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan team order mulai MotoGP Jepang 2022, Minggu (25/9), demi Francesco Bagnaia bisa menjadi juara dunia.
Dengan lima seri tersisa musim ini Bagnaia hanya tertinggal 10 poin dari Fabio Quartararo di puncak klasemen MotoGP 2022.
Jarak itu sebenarnya bisa lebih dekat andai Enea Bastianini tidak menyalip Bagnaia di lap terakhir MotoGP Aragon akhir pekan lalu. Andai Bagnaia finis pertama, Pecco hanya akan terpaut lima poin dari Quartararo memasuki MotoGP Jepang 2022.
Ciabatti mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi apakah team order perlu dilakukan Ducati agar Bagnaia menjadi juara dunia MotoGP 2022. Terlebih Bastianini masih terpaut 38 poin dari Bagnaia.
“Kami akan melakukan sejumlah evaluasi. Kami tidak boleh membuang kesempatan yang dimulai dengan kegagalan Quartararo meraih poin di Aragon. Kami harus mempertimbangkan situasi agar tidak membuang peluang, mengingat kami sudah tidak pernah juara dunia pembalap sejak 2007,” ucap Ciabatti dikutip dari Sky Sports.
Ciabatti juga menganggap Bastianini pantas meraih kemenangan di MotoGP Aragon. Pria asal Italia itu mengatakan peluang Ducati merebut gelar juara dunia pembalap masih terbuka lebar.
Apakah perbedaan lima poin itu akan menentukan? Kami harap tidak. Kami lebih memilih Bagnaia menang, tapi Bastianini tampil luar biasa di lap terakhir. Dia sangat cepat dan panas mendapatkan kemenangan,” ucap Ciabatti.
“Ada dua pembalap Ducati di posisi 1-2, dan kami senang bisa merebut gelar juara dunia konstruktor untuk kali ketiga beruntun. Lebih jauh kami juga memangkas ketinggalan menjadi 10 poin dengan lima seri tersisa. Perebutan gelar masih terbuka dan kami akan berjuang hingga akhir,” sambungnya.web/ron