Kamis, Agustus 21, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pembatasan Beli Pertalite Dinilai Tak Masuk Akal

by matabanua
21 September 2022
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2022\September 2022\22 September 2022\7\b 7\7\Pembatasan Beli Pertalite Dinilai Tak Masuk Akal.jpg
TAK MASUK AKAL – Pengamat energi menilai pembatasan membeli pertalite sebesar 120 liter per hari per mobil yang mulai diuji coba Pertamina, terlalu besar dan tak masuk akal. Pasalnya, mobil dengan kapasitas besar saja untuk isi bensin hingga penuh hanya perlu sekitar 40-60 liter. (Foto: mb/web)

JAKARTA – Pengamat menilai pembatasan beli pertalite sebesar 120 liter per hari per mobil, yang mulai diuji coba Pertamina terlalu besar dan tak masuk akal.

Pasalnya, mobil dengan kapasitas besar saja isi bensinnya hingga penuh hanya sekitar 40-60 liter. Itu biasanya tak habis juga dalam sehari. Dengan kata lain, pembatasan 120 liter dinilai sangat percuma.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\21 Agustus 2025\7\hal Ekonomi 21 Agustus) )\master 7.jpg

Bulog Wajibkan Pembelian Beras SPHP via Aplikasi

20 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\21 Agustus 2025\7\hal Ekonomi 21 Agustus) )\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

60 Persen Penyaluran KUR Terserap ke Sektor Produksi

20 Agustus 2025
Load More

Pengamat Energi Fabby Tumiwa menyebutkan, kuota 120 liter tersebut bahkan bisa untuk memenuhi kebutuhan mobil pribadi di dalam kota sampai satu bulan.

“Kalau per hari nggak make sense. Pengendara normal jarak tempuh 30-50 km per hari. Hanya perlu 4-6 liter pertalite. Kalau kuota satu bulan, saya kira sudah jauh dari cukup,” ujarnya seperti dikutip CNNIndonesia.com, Rabu (21/9).

Mobil jarak jauh seperti travel yang menjadi pertimbangan Pertamina melakukan pembatasan, lanjut dia, juga dinilai terlalu besar dengan kuota 120 liter tersebut. Sebab, kendaraan travel ia nilai cukup 50 liter per hari.

Ia menambahkan, pembatasan dengan jumlah terlalu besar justru bisa menimbulkan kecurangan, atau dijadikan lahan bisnis oleh orang yang tak bertanggung jawab.

“Menurut saya, travel antarkota jarak tempuh per hari 300-400 km, itu paling maksimal 40-50 liter. Taksi juga sehari sekitar 200-300 km dalam kota, konsumsi 25-35 liter. Jadi kuota 120 liter terlalu besar dan rawan disalahgunakan,” jelasnya.

Ia menyarankan, pemerintah melakukan pembatasan bervariasi, misalnya batasan pembelian pertalite untuk mobil pribadi, travel, dan taksi dibedakan.

“Pembatasan per hari disesuaikan dengan sisa kuota pertalite hingga akhir tahun. Lalu kuota berdasarkan segmen, kendaraan pribadi dan kendaraan umum dibedakan,” katanya.

Senada, Pengamat Energi Mamit Setiawan menilai pembatasan beli 120 liter per hari terlalu besar.

“Saya kira pembatasan mobil pertalite 120 liter per hari sangat besar. Karena saat ini mobil saja maksimal 60-80 liter. Itu untuk pengisian satu hari. Jadi saya kira, efektivitasnya mesti diperhatikan kembali,” katanya. web

 

 

Tags: Fabby TumiwaPengamat EnergiPertalite
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA