
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukan) Mahfud MD menegaskan, data yang dibocorkan hacker Bjorka dibuat-buat dan tidak perlu dianggap serius. “Bjorka itu tidak ada apa-apanya,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu (21/9).
Menurutnya, data yang dibocorkan Bjorka juga bukanlah rahasia negara yang harus dilindungi. “Apa data yang bocor sampai hari ini? Apa data bocor Bjorka oleh negara? Tidak ada. Itu buat sendiri aja terus disebar seakan-akan [benar],” ucapnya.
Ia mencontohkan, baru-baru ini Bjorka membocorkan data pribadinya, namun ada informasinya ngawur dan tidak benar.
“Datanya salah, coba data saya disebarkan ditulis nama ibu Siti Aminah. Nama ibu saya bukan Siti Aminah, ngarang dia,” ucapnya.
Sebelumnya, Mahfud MD mengklaim pemerintah sudah berhasil mengidentifikasi sosok Bjorka. Namun hingga saat ini polisi belum juga bisa menangkap siapa sosok asli di balik Bjorka.
Presiden Joko Widodo sendiri sudah membentuk tim khusus menyusul sejumlah serangan siber dari hacker Bjorka ke instansi pemerintahan.
“Perlu ada emergency response team terkait untuk menjaga data, tata kelola data, yang baik di Indonesia, dan untuk menjaga kepercayaan publik,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/9).
Sementara, Mabes Polri membuka kemungkinan menjalin kerja sama dengan pihak luar negeri, untuk memburu hacker anonim Bjorka dalam kasus peretasan data.
“Tidak menutup kemungkinan. Kemungkinan juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak luar (negeri),” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam konferensi pers, Rabu (21/9).
Dedi mengatakan, saat ini tim khusus (timsus) masih bekerja mencari Bjorka. Hanya saja, ia mengaku pihaknya masih belum bisa menyampaikan kepada publik apakah sosok di balik hacker Bjorka seorang WNI atau WNA.
“Komunikasi terakhir dengan timsus bahwa tim masih bekerja, karena proses pembuktiannya ini juga perlu pendalaman dari sisi scientific. Oleh karenanya tidak terburu-buru. Nanti apabila sudah ada informasi, akan saya sampaikan kepada rekan-rekan. Proses pendalaman kasus ini juga cukup panjang,” katanya.
Sebelumnya, Mabes Polri telah menetapkan pemuda asal Madiun Jawa Timur berinisial MAH sebagai tersangka dalam kasus peretasan data oleh Bjorka.
Jubir Humas Polri Kombes Ade Yaya memastikan tersangka MAH bukanlah sosok dibalik hacker anonim Bjorka. Namun, MAH diduga terlibat membantu Bjorka dengan cara membuat channel di Telegram. “Sekarang MAH statusnya tersangka dan diproses oleh Timsus,” ujarnya, Jumat (16/9).
Adapun, MAH sebelumnya ditangkap polisi dan diperiksa di Mapolsek Dagangan. Namun, ia kemudian dipulangkan ke rumah orangtuanya di Desa Banjaransari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. web