STUNTING-Setelah usai gelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang berlangsung di Operation Room Kotabaru.{{ebet}}
KOTABARU -DPPPAPPKB gelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang berlangsung di Operation Room Kotabaru dibuka secara resmi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs.Murdianto, di Kotabaru.
Tujuan dari kegiatan ini, adalah membangun dan meningkatkan koordinasi,komunikasi dan sinergi lintas sektoral ditingkat kabupaten kota dan kecamatan,serta merumuskan strategi,langkah langkah dan komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting ditingkat kabupaten kota dan kecamatan tahun 2022 hingga 2024.
Adapun narasumber pada kegiatan ini yaitu berasal dari unsur TPPS Kabupaten Kotabaru diantaranya TP PKK,Bappeda,Dinas Kesehatan dan DPPPAPPKB.
Dan yang hadir adalah Perwakilan BKKBN Provinsi KalSel, TPPS Kecamatan,Tim Pakar Audit Kasus Stunting Kabupaten Kotabaru,Perwakilan TPPS Desa dan TPK yang didampingi oleh penyuluh KB.
Dalam sambutan Wakil Bupati Kotabaru yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pmbangunan Drs.Murdianto mengatakan angka stunting di tingkat nasional masih tergolong cukup tinggi dimana presiden RI mencanangkan bagaimana pencegahan penanggulangan stunting ini menjadi program nasional.
Secara nasional angka stunting kita 14%,untuk angka stunting di Kalimantan Selatan juga diharapkan ada penurunan sampai 17% termasuk Kabupaten Kotabaru.akan tetapi beberapa langkah langkah sudah dilakukan agar penurunan angka stunting dikotabaru bisa menurun.
Dengan harapan melalui kinerja tim TPPS yang sudah dibentuk penanganan stunting bisa dipercepat dan efektif dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Kotabaru.tegasnya.
Dikesempatan itu Perwakilan BKKBN Provinsi KalSel Dr.Mahendra Prakasa mengatakan Mahendra : pemerintah telah menetapkan stunting sebagai prioritas nasional.permasalahan ini terwujudnya stunting dalam masuknya jangka nasional di tahun 2020 hingga 2024 dan target penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2019 27,6% diharapkan menjadi 14% per tahun 2024.
Persoalan stunting ini sangat berkaitan dengan generasi penerus kita di masa yang akan datang,stunting menjadi permasalahan yang baru yang harus diselesaikan untuk mencapai pembangunan SDM yang berkualitas,dinamis dan terampil serta menguasai bimtek dalam ilmu pengetahuan.(ebet)