Oleh : Hamda Afsuri Saimar (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas)
Dalam waktu lebih kurang tiga tahun terakhir waktu saya menempuh proses perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Andalas. Yang berawal dari diterima secara resmi sebagai mahasiswa yaitu pada tahun 2019. Dimana dalam perjalanan waktunya hingga sekarang dengan berbagai ujian dan cobaan yang telah dicobain, mulai dari sibuknya bangun pagi dari bersiap ke kampus hingga kemudian dirumahkan kurang lebih selama dua tahun dengan memakai sistem perkuliahan modern lebih tepatnya disebut sistem perkuliahan jarak jauh dengan metode online.
Dan akhirnya pada tanggal 25 Juli hingga 27 Agustus 2022 saya mengalami suatu peristiwa yang sangat langka, yaitu berasal dari kebijakan rutinan kampus yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa yang memasuki semester 7 di Universitas Andalas. Yang dimana tepat pada tanggal 18 Juli 2022 pengumuman kelompok Kuliah Kerja Nyata resmi dirilis oleh UPT KKN Unand. Melalui pengumuman tersebut juga secara langsung beriringan dengan penetapan tempat pelaksanaan KKN bagi setiap kelompoknya.
Awalnya, dengan pengumuman KKN yang menempatkan saya di daerah atau di kampung sendiri, saya merasa sedikit kurang puas. Pasalnya, saya merasa jika KKN di kampung sendiri tidak akan dapat menambah pengalaman bagi saya sendiri. Di samping saya adalah orang yang menyukai hal-hal baru juga saya kerap penasaran dengan sesuatu yang unik. Karena bagi saya semakin tinggi rasa penasaran seseorang maka pengetahuannya pun akan semakin bertambah.
Lalu, saya merasa jika masih ditempatkan di kampung sendiri untuk melaksanakan KKN maka perasaan bosan akan semakin mudah datang. Namun, hingga sehari sebelum pelaksanaan KKN akhirnya saya mencoba menjadikan KKN ini sebagai media liburan. Dimana pada pelaksaanaan KKN bertepatan dengan hari libur dan sekaligus berada di kampung sendiri. Ya, paling tidaknya saya mencoba untuk memberi alasan kepada diri sendiri agar dapat menikmati pelaksanaan KKN di kampung sendiri.
Hari pertama yaitu pada tanggal 25 Juli 2022, tepatnya pada hari senin dimulailah pelaksanaan KKN. Peristiwa tersebut ditandai dengan pelepasan anggota KKN oleh pihak Universitas melalui Dewan Pembimbing Lapangan yaitu Pak Iwan Kurniawan., S.H., M.H. kepada pihak kenagarian Taruang-Taruang Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman yang di kepalai oleh Pak Asparuddin.
Suatu kegiatan yang diawali dengan agenda pagi yaitu jam 07.30 untuk pertama kalinya di waktu liburan, lalu disambung dengan makan bersama di posko KKN yang tepatnya berada di “Kampung Batak”, kira-kira jika dihitung dari jarak rumahku yang berada di kampung Pacuan II adalah diperlukan kurang lebih 7 menit menuju ke tempat perkumpulan mahasiswa KKN tersebut.
Sebagai informasi bahwa kami memiliki dua posko sekaligus tempat tinggal yaitu untuk masing-masingnya posko laki-laki dan posko perempuan. Dan dimana posko perempuan yang sekaligus menjadi posko utama meliputi tempat untuk makan sebagai penambah energi dalam melakukan berbagai kegiatan, rapat untuk membahas berbagai kegiatan KKN baik yang telah dilaksanakan berupa evaluasi maupun yang akan dilaksanakan berupa brefing serta tempat membahas dan melakukan hal-hal yang dirasa perlu.
Kata-kata para pedahulu KKN, bahwa kegiatan tersebut merupakan simulasi berumah tangga, namun dalam pandangan saya pribadi kegiatan ini merupakan liburan bagi seorang mahasiswa tingkat akhir di kampung sendiri. Dengan budaya yang telah cukup dikenal dan masyarakat yang juga sudah lumayan cukup sering bergaul.
Sebelumnya, saya mengira bahwa KKN di kampung sendiri tidak terlalu menarik namun ketika hampir seminggu KKN berjalan, saya mulai melihat beberapa hal yang membuat saya mulai nyaman dengan kegiatan ini. Yaitu saya diberi kesempatan untuk bisa lebih mengenal daerah tempat tinggal sekaligus tempat saya bertumbuh hingga saya menjadi seorang mahasiswa Unand.
Dimana dalam KKN ini saya yang biasanya hanya lewat dari beberapa kampung di kenagarian Taruang-Taruang namun disini saya mulai bersosialisasi dengan lebih dekat dengan para penduduk daerah tersebut melalui pelaksanaan beberapa program kerja. Misalnya kegiatan imunisasi yang bekerjasama dengan Puskesmas Rao ke Kampung Tongah, Kampung Tulen dan bahkan ke kampung saya sendiri yaitu Pacuan II. Walaupun dalam pelaksanaanya di Pacuan II saya berhalangan hadir karena pada hari tersebut bertepatan dengan pelaksanaan sosialisasi tentang bahaya dan regulasi tentang penyalahgunaan narkoba yang dilaksanakan di SMA N 1 Rao.
Selanjutnya, saya juga lebih tahu tentang pengetahuan baru dari beberapa kawan-kawan KKN yang berasal dari berbagai Fakultas di Universitas Andalas. Misalnya pengetahuan tentang bagaimana jalan alternatif untuk membantu berbagai tanaman agar lebih cepat dalam proses pertumbuhannya seperti melalui ekstrak kurma yang disemprotkan di tanaman-tanaman yang ditanam langsung SDN 10 Kampung Tongah. Pun juga dapat mengetahui tentang makanan baru pendamping pakan ikan berupa campuran dari ampas kelapa dengan sayur kangkung. Dan masih banyak pengetahuan tambahan lainnya yang berasal dari kawan-kawan KKN.
Kemudian, salah satu momen yang paling berkesan dan tidak didapatkan dari proses perkuliahan di kampus yaitu kegiatan-kegiatan di luar pelaksanaan program kerja KKN. Seperti pembagian piket kepada masing-masing mahasiswa untuk memasak dan mencuci piring.
Masih teringat bahwa harus selalu bangun pagi untuk persiapan memasak di pagi hari. Yang dimana dalam pelaksanaannya dibagi menjadi ada yang pergi ke pasar hingga memasak bahan-bahan yang telah dibeli di pasar sampai menghidangkan kepada kawan-kawan yang lainnya. Dan juga harus selalu siap untuk mencuci piring setelah makan di waktu yang telah dijadwalkan.
Penutup, saya ingin menyampaikan bahwa kegiatan KKN ini adalah suatu pengalaman yang istimewa bagi saya baik sebagai mahasiswa maupun sebagai putra daerah kenagarian Taruang-Taruang dan sekaligus anak kandung kampung Pacuan II. Satu kali seumur hidup, sangat berarti dan semoga menjadi tempat pembelajaran berharga baik berupa pengetahuan maupun sebagai pengalaman terbaik. Dan sebagai proses dalam menjadi yang terbaik dan lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi manusia lainnya. Semoga.