
BANJARMASIN – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan tetap bertahan di bawah derasnya guyuran hujan, untuk menyampaikan aspirasi penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Aksi unjuk rasa damai mahasiswa dihadiri anggota DPRD Kalsel dari Fraksi PDI Perjuangan Burhanuddin didampingi Kabag TU Sekretariat DPRD Kalsel Riduansyah, yang juga ikut berbasah-basahan di tengah hujan deras, Kamis (15/9) pukul 16.45 Wita.
Unjuk rasa yang di koordinatori Muhummad Yogi Ilmawan ini melakukan orasi seperti sebelumnya, yakni terkait penolakan terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah pusat.
Bahkan, beberapa mahasiswa menanyakan terkait surat hasil rapat dengar pendapat (RDP) kemarin, terkait penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi yang diantar langsung Komisi III dan II DPRD Kalsel ke DPR RI dan pemerintah pusat.
“Kami minta dewan ikut serta menolak kenaikan harga BBM Bersubsidi,” teriak para mahasiswa di tengah hujan lebat di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Selain itu, para mahasiswa yang datang menggunakan topeng wajah aktivis nasional Munir ini meminta keadilan, terkait pelanggaran HAM yang menyebabkan meninggalnya aktivis Munir.
Anggota DPRD Kalsel dari Fraksi PDI Perjuangan Burhanuddin menyambut baik aspirasi mahasiswa terkait penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Kita menghargai aspirasi mahasiswa supaya mereka juga merasa dihormati dan dihargai. Yang penting tidak anarkis, sampaikan saja kami tidak anti kritik,” ujarnya
Diakuinya, aksi unjuk rasa tadi memang terlihat aman dan tidak anarkis, meski para mahasiswa masih belum puas terhadap jawaban para anggota dewan. rds