
BANJARMASIN – Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengakui cakupan vaksinasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Banjarmasin tak kunjung tercapai.
Padahal pelaksanaan yang mulai dilaunching pada 18 Mei 2022 lalu, sudah beberapa kali mengalami perpanjangan waktu. Namun tetap saja, cakupan BIAN Campak dan Rubella masih dibawah target sasaran yang berjumlah 149.035 anak.
“Per tanggal 13 September 2022, persentase BIAN masih pada angka 47,30 persen, kalau target riil dari 93.580 orang sekitar 75,34 persen,” ujarnya di Banjarmasin, Rabu (14/9).
Menurut Ramadhan, berdasarkan data terbaru Direktorat Jenderal (Ditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) kembali menerbitkan Surat Edaran (SE) perpanjangan pelaksanaan BIAN tahap I dan II hingga akhir September ini.
Dalam SE itu, capaian BIAN tahap I yang diperpanjang hingga 13 September 2022 masih belum dapat mencapai target yang diharapkan yakni sekitar 95 persen untuk imunisasi Campak dan Rubella.
“Kendala kita memang terkait data dan ada pengurangan penduduk dan juga sebagian pindah ke daerah tetangga,” jelasnya.
Begitu juga dengan imunisasi kejar OVP, IVP dan DPT-HB-Hib hingga tanggal 7 September 2022, masih dibawah target 80 persen dan bagaimana strategi Pemko Banjarmasin untuk mengejar cakupan BIAN kedepan?
Ramadhan menyatakan pihaknya akan melanjutkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) ke sekolah, PAUD, Posyandu serta sekolah dibawah Kemenag dan Pondok Pesantren, dengan melibatkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), PKK, Lurah serta Babinsa, Bhabinkamtibmas dan tokoh agama.
Selain itu, menjadwalkan kembali sweeping ke sekolah mulai pendidikan anak usia dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK) dan Posyandu serta sekolah dibawah Kemenag serta Pondok Pesantren untuk imunisasi.
Disamping itu, menyusun dan merekap data sasaran sembilan bulan sampai 12 tahun, bersumber pendataan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) untuk sebagai data target perbandingan BIAN.
Selanjutnya, menyusun data capaian kelurahan per hari, sebagai evaluasi lintas sektor kepada lurah dan Camat. “Ini strategi dan arahan kepada Kabid P2P dan Kepala Puskesmas serta staf sampai akhir September 2022 untuk program Bian,” pungkasnya. dwi/ani