
TANJUNG – Sebagai upaya mengendalikan inflasi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggandeng Pemkab Tabalong menggelar pasar murah, di halaman Plaza Uma Iyah Tanjung, Minggu (11/9).
Pasar murah yang sejak di buka sejak pagi hingga siang ini tampak dibanjiri pembeli yang antusias berbelanja sembako.
“Kita sengaja memilih lokasi pasar murah ini di masyarakat perkotaan. Ini dipilih karena sampel inflasi itu diambil dari pasar yang ada di tengah kota, dan untuk Tabalong tepatnya di Pasar Tanjung,” ucap Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel H Birhasani.
Menurutnya, pasar murah ini juga dilaksanakan untuk menyikapi adanya kenaikan harga BBM.
“Ini untuk mengantisipasi adanya gejolak harga kebutuhan beberapa hari ke depan. Oleh sebab itu, kita menggelar pasar murah dengan harga yang lebih murah dari pasar biasa,” ujarnya.
Ia menerangkan, pasar murah yang digelar ini menyediakan berbagai macam kebutuhan rumah tangga, terutama barang yang jadi pendorong inflasi.
“Kalau di Tabalong, seperti telur kemudian gas elpiji, dan yang kedepannya berpotensi inflasi seperti gula dan tepung juga dijual,” ujarnya.
Ia menyebutkan, dipilihnya Tabalong jadi sasaran pasar murah karena Bumi Sarabakawa merupakan daerah penghitung angka inflasi daerah.
“Insha Allah untuk Tabalong, pasar murah ini akan digelar setiap bulan hingga Desember 2022. Dengan adanya pasar murah hingga beberapa bulan ke depan ini, kita berharap dapat menjaga inflasi tetap stabil dan jangan sampai naik,” katanya.
Kepala Diskopukmperindag Tabalong Husin Ansari, mengapresiasi pasar murah yang digelar Pemprov Kalsel di daerahnya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemprov yang sudah melaksanakan pasar murah di Tabalong,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, pasar murah yang digelar Pemprov Kalsel menerapkan sistem subsidi. “Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, harga kebutuhan pokok di pasar murah disubsidi oleh pemerintah,” ujarnya.
Ia mencontohkan seperti telur yang harga di pasaran Rp 30 ribu perkilo, di pasar murah dijual seharga Rp 25 ribu. Ikan Haruan dijual Rp 40 ribu, yang kalau di pasaran sekitar Rp 50 hingga 60 ribu.
Pihaknya berharap, dengan adanya pasar murah ini, inflasi di Tabalong dapat terkendali dan perekonomian masyarakat juga dapat terbantu. Tal