
BANJARMASIN – Hingga kini, operasional bus trans Banjarmasin masih gratis, namun untuk operasional ditiga bulan mendatang atau hingga akhir tahun 2022 dikhawatirkan mengalami kendala.
Tak dapat dipungkiri, kondisi ini rupanya juga merupakan imbas dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin, Slamet Begjo menjelaskan bahwa saat ini pihaknya mengalami kekurangan dana untuk operasional moda transportasi grat itu.
Tidak hanya untuk bus trans Banjarmasin yang berjumlah 12 unit dan melayani tiga koridor yakni Jalan Pangeran Antasari-Terminal Kilometer Enam, Jalan Pengeran Antasari-Anshari Saleh dan Jalan Antasari-Jembatan Pulau Bromo saja.
Tapi, juga angkutan pelajar ceria yang dikhususkan untuk operasional angkutan pelajar itu. “Saat ini seluruhnya masih gratis, tapi pengujung tahun atau bulan Oktober, November dan Desember, kami memerlukan dana tambahan,” ucapnya, Senin (12/9) siang di Balai Kota.
“Memang masih ada anggaran sebelumnya, saya lupa rinciannya, tetapi pihaknya tetap memerlukan dana tambahan, hal itu telah diajukan pada anggaran perubahan sebagai dukungan untuk operasional sekitar Rp1,3 miliar,” tekannya.
“Dari pihak Komisi III DPRD Banjarmasin, berjanji akan turut memperjuangkan, sesuai dengan kemampuan daerah,” tekannya.
Dana tersebut, tentu tak hanya untuk kebutuhan BBM saja. Tapi, juga meliputi hal lainnya. Slamet merincikan, disitu sudah termasuk gaji supir dan pemeliharaan moda transportasi.
Baik untuk bus trans Banjarmasin yang sebanyak 12 unit dan angkutan pelajar ceria yang berjumlah 15 unit itu. “Dan tentu, itu dilakukan agar hingga akhir tahun kami bisa tetap menggratiskan operasional bus maupun angutan pelajar,” harapnya.
Terkait bagaimana operasional tahun depan, apakah masyarakat masih dapat menikmati secara gratis. Slamet belum bisa memastikannya.
Bahkan, ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan kajian. Apakah moda transportasi yang disediakan Pemko ini bisa melalukan penarikan biaya bagi penumpang. “Kalau toh ternyata bisa dipungut bayaran, kenapa tidak tapi pada intinya akan dikaji terlebih dahulu,” pungkasnya. dwi/ani