Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Psikolog Berbagi Cara Cegah Perundungan Anak

by matabanua
11 September 2022
in Mozaik
0
D:\Data\2022\September 2022\1209\11\Halaman 1-11 Senin\psikolog.jpg
(Foto:mb/web)

Psikolog Pendidikan yang juga Wakil Rektor IV Universitas Pancasila (UP) Diennaryati Tjokrosuprihatono menyampaikan beberapa cara atau tips sebagai upaya mencegah terjadinya peristiwa perundungan.

“Pertama adalah well being, jadi anak harus memiliki rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, secara fisik dan mental serta memiliki kualitas hidup yang layak,” kata Diennaryati Tjokrosuprihatono di kampus UP Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\mengenal.jpg

Mengenal Retinol untuk Rahasia Kulit Awet Muda

3 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\8 buah.jpg

8 Buah Terbaik untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

3 Juli 2025
Load More

Kedua adalah perilaku prososial, hal ini merupakan kemampuan anak untuk memberikan manfaat dan membuat nyaman orang-orang yang ada di sekitarnya, seperti membantu, berbagi, dan membuat nyaman. Kemampuan ini sangat penting untuk menyiapkan anak-anak agar dapat diterima dalam lingkungan sosialnya.

Diennaryati juga mengatakan selain itu, orang tua juga harus mendidik anak-anak dengan prinsip delapan K, yakni kasih sayang, keteladanan, komunikasi dua arah, kenyamanan, kebersamaan, kesempatan, keunikan anak, dan keadilan. Jadi, kita harus menyayangi anak kita dan berikan pendidikan yang baik dalam keluarga dengan mempertimbangkan wellbeing anak sebagai fondasi anak berhubungan dengan lingkungan luar demi masa depannya.

Diennaryati menjelaskan penyebab perundungan karena manusia pada dasarnya memiliki death insting di samping memiliki life insting. “Perundungan juga disebabkan oleh hasil belajar sosial yang kurang baik dari lingkungan rumah, sekolah maupun masyarakat. Sehingga tidak memiliki perilaku psikososial. Jadi siapa yang bertanggung jawab terhadap terjadinya perundungan. Ada keluarga, sekolah dan masyarakat,” ujarnya.

Pembentukan awal kepercayaan diri, harga diri dan konsep diri positif adalah keluarga. Sehingga, pola asuh orang tua yang cenderung otoriter dan banyak menghukum baik secara verbal, fisik berdampak besar dalam pembentukan sikap anak.

Sementara, sekolah sebagai lingkungan kedua sang anak terlalu fokus pada kegiatan kognitif semata. Bahkan apatis dengan kenyataan perundungan yang terjadi. Selain itu, sekolah kurang konsisten dalam menegakkan disiplin dan panutan dari para guru juga mempengaruhi sikap anak. Diennaryati juga menyampaikan kurangnya film cerita, serial baik film besar atau televisi yang mengajarkan kehidupan bersosialisasi dan nila-nilai moral serta kebaikan.ant/ron

 

 

Tags: perundungan anakPsikolog
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA